Januari-Agustus, 20 Rumah di Kota Kupang Terbakar
KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Salah satu musibah yang rentan terjadi di wilayah Kota Kupang saat musim kemarau yakni kebakaran. Sesuai data yang diperoleh dari Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Kota Kupang, sejak Januari hingga awal Agustus ini, sebanyak 20 unit rumah warga di Kota Kupang terbakar.
Terbaru, musibah kebakaran kembali terjadi Rabu (21/8) sekira pukul 06.30 Wita tepatnya di wilayah
RT 12/RW 03, Kelurahan Fatululi, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang. Keganasan si jago merah kali
ini melalap habis rumah permanen milik Aneas Dakalelang.
Sekretaris Disdamkar Kota Kupang, Halen Riwoe yang ditemui Timor Express di ruang kerjanya
kemarin membenarkan adanya kejadian kebakaran rumah tersebut.
Halen mengaku, sekira pukul 06.30 Wita, telah terjadi kebakaran rumah di wilayah RT 12/RW 03
Kelurahan Fatululi, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang. Rumah permanen itu dihuni oleh Aneas
Dakalelang. Meski tidak ada korban jiwa dalam kejadian kebakaran tersebut namun kerugian materi
ditaksir mencapai Rp 100 juta lebih.
Diduga, penyebab kebakaran akibat ledakan kompor di dapur. Luas bangunan 48 meter persegi itu
hangus terbakar. Armada Disdamkar Kota Kupang yang dikerahkan untuk melakukan pemadaman
api yakni 2 unit mobil damkar dan 1 mobil suplai.
"Petugas pemadam bergerak cepat ke lokasi dan berhasil memadamkan api," ungkapnya.
Akibat kejadian tersebut, pihak Kelurahan Fatululi juga sudah turun ke lokasi dan mengambil data.
Hal ini dilakukan oleh Kasi Pem, Alfredo Maia beserta stafnya. Data tersebut kemudian diteruskan ke
Dinas Sosial Kota Kupang.
Halen Riwoe juga menambahkan bahwa Selasa malam (20/8) sekira pukul 23.30 Wita, telah terjadi
kebakaran rumah permanen di wilayah Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang.
"Api muncul dari lantai dua itu rumah permanen tersebut merupakan milik Enos Ndaparoka," jelas
Halen Riwoe.
Dia mengaku musim kemarau ini sangat rawan terjadinya kebakaran rumah, terutama kebakaran
lahan. Selain itu, lokasi TPA Alak juga sangat rawan terjadinya kebakaran.
"Saya sarankan agar sampah yang dimuat di mobil sampah itu saat masuk ke TPA Alak agar
disiram atau dibasahi dengan air terlebih dahulu baru dibuang, sehingga waktu sampah dibuang
dalam keadaan basah. Ini dimaksudkan untuk mencegah agar tidak terbakar," pungkasnya. (r1/gat/dek)