Petinggi GP Ansor Siap Bersaing dengan Cak Imin

  • Bagikan
Gus Yahya

Gus Yahya Bantah Kegiatan di Bali Bentuk Intimidasi PKB

JAKARTA, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID – Salah satu agenda penting dalam Muktamar PKB di Bali akhir pekan ini adalah pemilihan ketua umum. Muhaimin Iskandar dipastikan akan maju kembali dalam pemilihan.

Kali ini dia akan berkompetisi dengan anggota Penasihat GP Ansor Abdul Rochman, untuk jadi pemimpin partai berlogo bola dunia itu.

Abdul Rochman atau akrab disapa Adung itu merupakan kolega dekat dari Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas. Dia adalah Sekjen GP Ansor periode 2015-2024 yang lalu. Adung tercatat sebagai salah satu Staf Khusus Menag Yaqut. Majunya Adung sebagai calon ketua umum, membuat kompetisi di Muktamar kali ini bakal lebih sengit dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Adung mengklaim dia mendapatkan restu dari para kiai untuk maju sebagai ketua umum PKB. Dia mengatakan tujuan utamanya maju sebagai ketua umum untuk membenahi PKB secepatnya. ’

’Semua tahu kepemimpinan PKB saat ini kian memprihatinkan,’’ kata Adung di Jakarta, Kamis (22/8).

Dia mengatakan saat ini sudah mendesak untuk melakukan penataan dan perbaikan di tubuh PKB. Menurutnya gelaran Muktamar PKB ke-6 di Bali menjadi momen tepat untuk mengembalikan partai menjadi lebih memiliki marwah.

Selain itu mengembalikan PKB supaya lebih sejalan dengan garis perjuangan para kiai NU. Dia menegaskan bahwa PKB tidak bisa dilepaskan dari kiai. Karena para kiai NU itu yang mendirikan serta mengawal PKB hingga menjadi partai yang seperti sekarang ini.

Adung sendiri merupakan kader senior di PKB dari Jombang, Jawa Timur. Selain mendapatkan dukungan dari kiai, Adung juga mengklaim mendapatkan dukungan dari sejumlah cabang PKB. Selain itu juga mendapatkan dukungan dari mantan anggota Ansor yang berkiprah secara politik di PKB.

Mendekati pelaksanaan Muktamar PKB, Adung mengatakan dirinya yakin dukungan untuknya terus bertambah. Karena di akar rumput, dorongan supaya terjadi reformasi di tubuh PKB semakin kuat. Dia mengungkapkan selama ini banyak kader yang tidak berani bersuara, karena kepemimpinan di PKB jauh dari prinsip demokrasi.

’’PKB harus dikembalikan semangatnya. Seperti saat para kiai mendirikan PKB pada 1998 lalu,’’ katanya.

Yaitu semangat untuk menjadi partai yang terbuka, modern dan reformis. Tanpa semangat itu, PKB bakal menjadi partai yang terlihat besar dari luar. Tetapi rapuh di dalam serta menuju arah kemunduran.

Sementara itu usai diterima Presiden Joko Widodo, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menyinggung perkembangan hubungan PKB dengan PBNU. Dia menegaskan konflik antara PBNU dengan PKB tidak dibahas dalam pertemuan bersama Joko Widodo. Lebih lanjut dia menyampaikan bahwa hubungan PBNU dengan PKB mirip sebuah demo mahasiswa.

Dia menuturkan PBNU adalah organisasi masyarakat sipil yang memiliki aspirasi kepada PKB sebagai lembaga politik.

”Kami mendesak supaya aspirasi dari NU ini di agregasi oleh PKB,” ungkapnya.

Gus Yahya juga menyatakan bahwa PKB didirikan oleh PBNU. Bahkan organisasi dari pusat sampai daerah yang menyusun adalah NU. Oleh karena itu struktur organisasi PKB dengan PBNU mirip.

Gus Yahya juga menampik jika apel kesetiaan GP Ansor dan Pagar Nusa di Bali merupakan intimidasi pada Muktamar PKB. Yahya sendiri menampik jika apel kesetiaan yang dilaksanakan di Bali atas instruksi PBNU.

Tambang untuk Ormas

Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf bersama beberapa pengurus bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Kamis (22/8). Dalam pertemuan itu, mereka diagendakan untuk membahas soal pengelolaan tambang PBNU di Kalimantan Timur dan keinginan untuk investasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Yahya mengabarkan bahwa PBNU sudah mendapatkan izin usaha pertambangan.

“Kami sampaikan terima kasih kepada presiden yang telah memberikan konsepsi sampai terbitnya IUP,” katanya.

Dia menyebut lembaganya siap mengerjakan usaha pertambangan.

Tambang yang dimaksud Yahya adalah tambang batu bara. Dia mengatakan lahan tambang itu baru sebagian kecil dieksplorasi.

“Sehingga kami belum tahu berapa jumlahnya,” ucapnya.

Dia berharap Januari sudah bisa mengerjakan tambang itu.

Meski kejar tayang, PBNU belum membentuk struktur organisasi pengelola tambang batu bara itu. Yahya mengatakan akan menemui jaringan bisnis PBNU yang dapat membantu untuk bisnis tambang.

Dalam kesempatan itu, Yahya juga minta kepada Jokowi agar diizinkan investasi di IKN. Dia ingin beli 1.000 hektare tanah. Tujuannya untuk membangun fasilitas organisasi hingga fasilitas pendidikan. Dia sudah dapat restu dari kepala negara. “Kami percaya IKN ini gagasan penting dan harus didukung,” tuturnya. Dia merasa pembangunan IKN akan terus berjalan. (wan/lyn/jpg/ays/dek)

  • Bagikan

Exit mobile version