Refafi “Buang Handuk”, Hanura Dorong Jane

  • Bagikan
IST MESRAH. Ketua DPD Partai Hanura NTT, Refafi Gah pose bersama Jane Natalia Suryanto usai pertemuan di Jakarta, Kamis (22/8).

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Hanura NTT, Refafi Gah resmi mengundurkan diri dari pertarungan politik kepala daerah dan wakil kepala daerah NTT. Pengunduran diri tersebut telah disampaikan kepada Dewan Pimpinan Pusat (DPP).

Sebagai penggantinya, Partai Hanura mendorong Jane Natalia Suryanto sebagai bakal calon wakil gubernur NTT periode 2024-2029.

Ketua DPD Partai Hanura NTT, Refafi Gah mengatakan, kesepakatan tersebut diambil setelah dirinya bertemu dengan Jane Natalia Suryanto di Jakarta, Kamis (22/8).

Dikatakan, mantan ketua Pembina PSI NTT itu memiliki visi misi yang sama seperti Partai Hanura.

"Secara pribadi saya sudah menyampaikan secara resmi kepada DPP karena waktunya sudah mepet dan masa sosialisasi menyisakan dua bulan, maka saya lebih memilih mengikuti pelantikan sebagai anggota DPRD NTT pada tanggal 3 September mendatang," ujarnya.

Atas pengunduran dirinya di pesta demokrasi lima tahunan itu, maka ia memiliki tanggung jawab guna mencari sosok pengganti yang memiliki karakter yang sama dengan Partai Hanura yakni membangun dari daerah untuk Indonesia.

"Setelah kami diskusi, saya menilai karakter itu ada pada ibu Jane Natalia Suryanto. Karena selama ini dirinya sudah bergerak di daerah jauh sebelum legislatif,” ungkapnya.

"Memang ibu Jane setelah mengundurkan diri dari PSI lebih memilih non partai tetapi karena pertemuan tersebut sangat cair, maka beliau bersedia untuk bersama-sama Partai Hanura. Dirinya juga bersedia mencalonkan diri dari Partai Hanura,” tambahnya.

Refafi menegaskan, pilihannya itu sudah disampaikan kepada tokoh-tokoh di DPP Hanura dan semuanya menyambut baik.

"Kita lihat saja beberapa hari ke depan. Pasti akan diundang ke DPP Hanura. Ibu Jane juga berkomitmen dan all out untuk membangun NTT," sebutnya.

Untuk keanggotaannya di partai besutan Oesman Sapta Odang (OSO) belum dibahas, namun sudah ada signal masuk Partai Hanura tetapi tetap menghargai keputusan dan proses ke depannya.

Terhadap hubungan politiknya dengan PDIP sejauh ini terus dilakukan komunikasi karena kedua partai tersebut tidak bisa mengusung calon sendiri.

"Kami tidak bisa berjalan sendiri. Begitu pula dengan PDIP. Konstelasi politik saat ini tidak ada lagi partai yang kosong, maka apapun keputusannya ke depan itu akan didiskusikan bersama untuk kepentingan NTT ke depannya," tandasnya.

Terpisah, Jane Natalia Suryanto yang dikonfirmasi Timor Express membenarkan pertemuan tersebut dan dirinya siap maju sebagai bakal calon wakil gubernur NTT.

“Saya merasa terhormat mendapatkan dorongan dari pak Refafi Gah, tapi kita tunggu nanti keputusan ketum Hanura,” ungkapnya.

Ia juga menyebut bahwa keanggotaannya di Partai Hanura belum dibahas.

“Teknisnya akan dibahas bersama,” katanya.

Kesediaannya untuk bertarung di pilkada NTT, ke depannya akan berkoordinasi dan membangun komunikasi baik dengan PDIP maupun Partai Demokrat.

Ditanya terkait kehadirannya pada koalisi PDIP-Hanura dan diterima oleh bakal calon gubernur, Ansy Lema atau tidak sebagai sebagai bakal calon wakil gubernur, Jane mengaku semuanya masih berproses.

Bahkan dirinya juga siap jika dipasangkan dengan calon gubernur lain selain Ansy Lema.

“Semua kader partai pasti siap dan semua masih berproses,” terangnya.

Terhadap konstelasi politik pilkada yang berubah di injury time jelang pendaftaran bacakada, pengamat politik Undana Yohanes Jimmy Nami mengatakan, Jane Natalia Suryanto menjadi alternatif pilihan saat ini bagi Ansy Lema tapi apakah masuk dalam radar politik PDIP ini butuh atraksi politik yang lebih dari pihak Jane.

Menurutnya, jika saat ini Hanura juga secara politik mem-back up Jane Natalia Suryanto, itu merupakan bargaining politik dengan resonansi yang lemah sebenarnya karena Jane sendiri bukan kader langsung Partai Hanura.

Ansy Lema dengan PDIP dalam beberapa saat ke depan tentu akan menentukan sikap politik, apakah berlabuh pada Jane akan sangat bergantung pada dinamika dan eskalasi politik yang akan terjadi dan manuver serta kekuatan jaringan dan modal politik yang ada pada Jane.

“Ansy Lema sudah fix didukung PDIP sebagai bacagub. Dinamikanya hanya pada bacagub yang akan mendampinginya,” katanya. (cr6/ays/dek)

  • Bagikan

Exit mobile version