KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Tercatat, jumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang meninggal di luar negeri hingga saat ini telah mencapai 74 orang. Data ini diperoleh dari Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) NTT sejak Januari hingga 22 Agustus.
Dari jumlah tersebut, PMI paling banyak meninggal di luar negeri berasal dari Kabupaten Malaka.
"PMI asal Kabupaten Malaka yang meninggal paling banyak di luar negeri demgan jumlah 12 orang," kata Kepala BP3MI NTT, Suratmi Hamida, Kamis (22/8).
Dari total 12 orang PMI tersebut, laki-laki sebanyak 8 orang dan perempuan 4 orang. Selain Kabupaten Malaka, tercatat Kabupaten Belu ada 9 orang yang meninggal di luar negeri. Laki-laki 7 orang dan 2 orang perempuan.
Kemudian Kabupaten Flores Timur berjumlah 7 orang yang terdiri dari laki-laki 5 orang dan 2 orang perempuan. Kabupaten Ende ada 6 orang yang terdiri dari 5 orang laki-laki dan 1 orang perempuan.
Kabupaten Sikka ada 5 orang yang terdiri dari 4 orang laki-laki dan 1 orang perempuan. Kabupaten Sumba Barat, ada 3 orang PMI yang terdiri dari 2 orang laki-laki dan 1 orang perempuan.
Kabupaten Sumba Timur ada 2 orang PMI yang meninggal di luar negeri, yakni 1 orang laki-laki dan 1 orang perempuan.
Sedangkan Kabupaten Ngada ada 2 orang PMI yang meninggal di luar negeri yang keduanya itu laki-laki. Kabupaten Manggarai Timur ada 1 orang.
"Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Kabupaten TTS, TTU dan Kabupaten Sumba Barat Daya jumlahnya sama dari masing-masing kabupaten itu ada 4 orang PMI yang meninggal diluar negeri," jelasnya.
Sementara Kabupaten Alor, Lembata, Manggarai Barat, Sumba Tengah, Rote Ndao, dan Kabupaten Sabu Raijua tidak ada PMI yang meninggal di luar negeri.
Jenazah PMI asal NTT yang dimakamkan di luar negeri ada 2 orang. Sedangkan jenazah PMI yang dipulangkan ke daerah asal untuk dimakamkan berjumlah 72 orang. (r1/gat/dek)