BAJAWA, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Penantian panjang lebih kurang empat tahun akan kehadiran sumber air (sumur bor) di Desa Ngara, Kecamatan Riung Barat, Kabupaten Ngada, akhirnya sukses diwujudkan perusahan minyak nasional asal Thailand, PTT Exploration and Production (PTTEP), Rabu (21/8/2024). Kesuksesan ini pun merupakan buah perjuangan dari anggota DPR RI asal Dapil NTT I (Flores, Lembata, Alor), Julie Sutrisno Laiskodat yang akrab disapa Bunda Julie.
Sumur bor air bersih ini merupakan bantuan yang diberikan tanpa melalui anggaran pemerintah daerah maupun pusat. Bantuan ini diberikan sebagai bentuk kepedulian PTTEP Indonesia atas perjuangan Bunda Julie setelah melihat situasi masyarakat Desa Ngara yang mengalami kesulitan atau kelangkaan air bersih.
Salah seorang Warga Desa Ngara, Paulus Winga, 48, menyampaikan terima kasih dan rasa syukur berlimpah kepada semua pihak, khususnya PTTEP dan Bunda Julie yang sudah membantu masyarakat setempat.
“Kami bersyukur untuk orang-orang baik yang telah dengan caranya memperhatikan kami masyarakat Desa Ngara. Sekarang sumber air sudah dekat, kami masyarakat Desa Ngara semakin mudah mengakses sumber air bersih untuk kebutuhan harian kami,” ungkap Paulus.
Sementara itu, Asisten I Setda Kabupaten Ngada, Alfian dalam kesempatan itu menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang besar terhadap PTTEP dan Bunda Julie Laiskodat selaku anggota DPR RI yang peduli terhadap masyarakat Kabupaten Ngada. "Ini merupakan bantuan sumur kedua dari PTTEP bagi masyarakat di Kecamatan Riung Barat," ungkap Alfian.
Menurut Alfian, Pemkab Ngada akan berkomitmen untuk turut menjaga dan mengembangkan bantuan ini sehingga pemerintah daerah menjadi patner dalam membangun sinergisitas dengan pihak-pihak yang dengan kerelaan membantu masyarakat Kabupaten Ngada.
Bunda Julie yang diwakili Staf Ahli, Jener Alison juga menyampaikan terima kasih kepada manajemen PTTEP karena sudah peduli dengan masyarakat NTT, khususnga masyarakat Desa Ngara.
"Terima kasih yang tak terhingga untuk PTTEP yang begitu peduli dengan NTT, terkhusus masyarakat Desa Ngara. Air adalah sumber kebutuhan utama kehidupan, dan PTTEP telah menghadirkannya untuk masyarakat Ngara yang telah lama merindukan air," ujar Jener.
Jener menekankan agar fasilitas sumur bor ini dapat dijaga dengan baik oleh masyarakat agar dapat dimanfaatkan sampai kapanpun.
Acara syukuran ini dilaksanakan secara sederhana. Masyarakat setempat terlihat begitu antusias karena pengerjaan sumur bor ini sudah cukup lama dibuat. Bahkan terhitung sejak tahun 2020 akhirnya terbayar lunas dengan peresmian dan syukuran.
Perwakilan PTTEP Indonesia, Gayati Syafri yang hadir dalam syukuran itu berharap, denhan adanya sumur air bersih di Desa Ngara ini, kiranya menambah semangat masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup. "Fasilitas sumur air ini memberikan dampak pada peningkatan kualitas lingkungan, kesehatan masyarakat dan produktivitas masyarakat," ujarnya.
Sebagai pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan untuk memberikan perhatian kepada masyarakat, kata Gayati, PTTEP Indonesia mengedepankan Sustainable Development Goals atau SDGs ke-6 mengenai air bersih dan sanitasi. "Air bersih merupakan bagian terpenting bagi kehidupan, karena kualitas air dapat mempengaruhi kesehatan dan kehidupan sehari-hari," ungkapnya.
Saat pengeboran berlangsung, ada beberapa kendala dalam proses pengeboran hingga memakan waktu yang cukup lama. Adapun stuktur tanah yang keras menyebabkan pengeboran sukar dijangkau.
Namun tim teknis terus berjuang untuk mendapatkan air bersih sehingga di kedalaman 82 meter tim teknis berhasil mendapatkan air bersih, dan air yang didapatkan pun sesuai dengan harapan yaitu memiliki debit 3 - 4 meter kubik perjam.
Kegitan peresmian dan syukuran sumur bor air ini dihadiri oleh Pemkab Ngada yang diwakili Asisten 1, Sekretaris Kecamatan Riung Barat, Kepala Desa, dan perangkat desa se Kecamatan Riung Barat. Hadir pula tokoh masyarakat dan tokoh adat setempat. Selain itu hadir juga perwakilan PTTEP Indonesia, anggota DPR RI, Julie Sutrisno Laiskodat yang diwakili Jener Alison. (*)
Penulis: Saver Bhula
Editor: Marthen Bana