PERHELATANPilgub NTT semakin mengerucut. Tiga pasangan Calon Gubernur NTT dipastikan akan bertarung. Dua paket sudah lengkap dengan pasangannya, tersisa satu calon gubernur yang belum memiliki calon wakil gubernur, yakni Yohanis Fransiskus Lema.
Nama Jane Natalia Suryatno, merupakan satu-satunya calon wakil gubernur yang makin menguat untuk berpasangan dengan Ansy Lema. Eks politisi PSI NTT ini dikabarkan akan segera berseragam kuning ala Partai Hanura. Hal ini seiring dengan pernyataan Ketua DPD Partai Hanura NTTT Refafi Gah yang ingin menduetkan Ansy-Jane pada Pilgub NTT 27 November 2024 mendatang. Refafi sendiri selama ini digadang-gadang untuk mendampingi Cagub yang diusung PDI Perjuangan Ansy Lema. Namun, Refafi Gah memilih untuk berjuang di DPRD NTT. Apalagi, telah terjadi pertemuan empat mata antara Refafi Gah dengan Jane Suryanto di Jakarta.
Di mata Refafi Gah, sosok Jane Natalia memiliki visi misi yang sama seperti Partai Hanura yakni memiliki karakter yang sama dengan Partai Hanura yakni membangun dari daerah untuk Indonesia.
"Setelah kami diskusi, saya menilai karakter itu ada pada ibu Jane Natalia Suryanto. Karena selama ini dirinya sudah bergerak di daerah jauh sebelum legislatif,” ungkapnya. Sis Jane juga berkomitmen dan all out untuk membangun NTT.
Jane sendiri menyambut baik dorongan dari Partai Hanura untuk mengusung dirinya menjadi Calon Gubernur NTT. Baginya, maju bertarung di arena Pilgub akan menambah semangatnya dalam memperjuangankan rakyat NTT.
Jejak Langkah Jane Suryanto di NTT sudah dimulai sejak 10 tahun lalu. Kerja sosialnya membantu masyarakat di seluruh pelosok NTT membuat namanya harum di mata publik NTT. Tak cuma itu, dalam urusan Pendidikan bagi anak-anak kurang mampu di desa-desa pun ia turun tangan. Sudah ratusan anak-anak NTT yang berhasil di tangan Sis Jane. Hal yang samapun dalam urusan Rohani. Ia rajin membantu pembanguna gereja di kampung-kampung, baik di daratan Pulau Timor dan Sumba maupun Sabu dan Rote.
Bagi Sis Jane, apa yang ia lakukan selama 10 tahun di NTT karena ia sangat mencintai daerah ini dan rakyatnya. Ia relah berlama-lama di pelosok-pelosok NTT karena ia menganggap NTT adalah rumahnya sendiri.
“NTT adalah rumah saya sendiri. Saya sangat mencintai daerah dan rakyat NTT,” ujarnya memberi alasan.
Meski dalam Pileg lalu ia belum berhasil membawanya ke senayan, Jane tak pat semangat. Kerja-kerja sosialnya untuk rakyat di NTT terus ia lakukan. Bantuan-bantuan bagi rakyat kecil tetap berjalan.
“Karena saya sudah menjadi orang NTT dan tidak bisa melihat saudara kita mengalami kesususahan,” ungkapnya.
Dicalonkan sebagai Cagub NTT baginya merupakan sebuah kehormatan. Ia akan mengikuti semua proses poltiik tersebut dengan senang. Karena, menjadi calon gubernur pun karena ia mendapat dukungan dari rakyat NTT.
“Kita tunggu tanggal mainnya,” demikian politisi yang tak kenal menyerah ini. (*)