LABUAN BAJO, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Data yang dimiliki Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia, untuk kasus narkoba di Provinsi NTT, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) menempati urutan pertama dibandingkan daerah lainnya. Hal ini menunjukkan adanya sindikat narkoba dengan infitrasi dan perluasan pangsa pasar di wilayah NTT.
Kepala BNN RI, Marthinus Hukom melalui Deputi Pencegahan, Richard Nainggolan mendeklarasikan anti narkoba bersama masyarakat pesisir yang berlangsung di Waterfront Marina Labuan Bajo, Selasa (20/8) lalu. Hadir pada saat itu sejumlah forkompimda, warga pesisir, para kepala desa, tokoh masyarakat, pelaku pariwisata serta lembaga sosial masyarakat lainnya.
Dalam kesempatan itu juga ditandatangani komitmen bersama Pencegahan Pemberatasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) oleh pimpinan instansi pemerintah, pelaku pariwisata dengan BNN Provinsi NTT disaksikan Deputi Pencegahan, Richard Nainggolan serta undangan.
Dijelaskan, tahun 2023 sektor ekonomi pariwisata mengalami pertumbuhan sehingga menjadi nomor satu di Provinsi NTT dibanding kabupaten/kota lainnya. Ini akan menjadi peluang ekspansi pasar narkoba, pergerakan wisatawan meningkat oleh WNA terungkap baik sebagai pengedar atau pengguna.
"Tidak boleh ada di Mabar. Tidak boleh kompromi dengan narkoba termasuk aparat yang mem-back up peredaran narkoba," tegasnya.
Menurut dia, deklarasi telah memberikan pesan keras bahwa pemerintah dan masyarakat sungguh-sungguh berkolaborasi dan berkomitmen kuat bersama seluruh elemen masyarakat melawan narkoba.
Deklarasi juga menjadi pembuktian dan episentrum perlawanan ke seluruh pelosok untuk siap membawa masa depan Indonesia bebas narkoba menuju Indonesia Emas 2045.
Asisten I Sekda Mabar, Aloysius Lahi pada kesempatan yang sama mengaku pemerintah daerah memberikan apresiasi dan menyambut baik atas kehadiran BNN di Mabar. Ditambahkan, Labuan Bajo kini sudah membuka penerbangan internasional sehingga kehadiran BNN bisa mencegah kemungkinan adanya kriminalitas terutama narkoba di Labuan Bajo.
"Kita harapkan ke depan tidak ada lagi kasus narkoba di daerah kita ini," ungkapnya. (kr2/ays/dek)