Tingkatkan Ekonomi Keluarga dengan Toga

  • Bagikan
IST PELATIHAN. Sejumlah ibu rumah tangga di Desa Oelnasi, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang mengikuti pelatihan budidaya toga yang digelar mahasiswa PMM belum lama ini

Para IRT di Oelnasi Diberi Pelatihan oleh UKAW dan Undana

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) dan Universitas Nusa Cendana (Undana) bekerja sama memberikan pendampingan kepada sejumlah ibu rumah tangga (IRT) di Desa Oelnasi, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang untuk memudidayakan Tanaman Obat Keluarga (Toga).

Kerja sama melalui program Pemberdayaan Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini diketuai Eltina A. Maromon, S.Pd., M.Pd yang merupakan dosen Prodi Pendidikan Bahasa Inggris pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dengan dua orang anggota yakni Dra. Anggreini D. N. Rupidara, M.Si., Ph.D selaku dosen Prodi Pendidikan Biologi di UKAW dan Reyner F. Makatita, SE., MM., selaku dosen Prodi Manajemen, FEB Undana.

Pengabdian yang dibiayai menggunakan dana hibah DRTPM, Diktiristek, Kemdikbudristek tahun anggaran 2024 itu dilakukan sejak bulan Juli lalu. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini yakni untuk meningkatkan pemahaman para ibu rumah tangga (IRT) dalam memanfaatkan potensi yang dimiliki guna meningkatkan pendapatan serta ekonomi keluarga.

Hasil budidaya toga teraebut akan diolah menjadi jamu Rimpang Segar yang siap dipasarkan. Namun, mitra kesulitan dalam pemasaran sehingga diberikan pelatihan terkait pemasaran melalui media sosial.

“Berdasarkan hasil pendampingan dan evaluasi yang dilakukan oleh tim, setelah kegiatan PMM yang dilaksanakan bersama mitra telah ditemukan bahwa mitra belum melakukan budidaya tiga di pekarangan rumah secara maksimal,” kata Ketua Tim, Eltina Maromon.

Dijelaskan bahwa ketidakmampuan mitra dalam memberdayakan diri secara maksimal dan mandiri untuk pembudidayaan Toga sebagai bahan baku jamu dan memasarkannya secara digital, walaupun telah memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang untuk mempertahankan dan mengembangkan usaha jamu.

“Sebelumnya untuk pemasaran sudah dilakukan secara online melalui medsos. Kali ini kita tingkatkan sehingga produk Jamu Rimpang Segar bisa di pesan melalui Shopee,” ungkapnya.

Selanjutnya, mitra juga belum memahami pentingnya melakukan pembukuan keuangan hasil usaha mereka yang menyebabkan konflik internal di dalam anggota kelompok usaha.

“Kondisi ini didukung dengan fakta bahwa pemerintah desa Oelnasi belum secara maksimal dalam memberdayakan mitra karena terkendala aspek SDM,” ujarnya.

Eltina Maromon mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil evaluasi tersebut maka PMM yang telah dilaksanakan adalah program lanjutan kegiatan PkM tahun 2023.

Menurutnya, program ini penting untuk dilanjutkan dalam skala yang lebih luas dengan durasi waktu yang lama karena kondisi mitra yang masih belum mampu secara mandiri melakukan budidaya toga dan pembukuan usaha kelompok serta belum mampu melakukan pemasaran usaha online produk jamu rimpang segar secara konsisten dan berkelanjutan setelah kegiatan PKM 2023.

“Kegiatan inj sejalan dengan MBKM untuk program Magang/Praktik Kerja melalui kegiatan KKN/KBPM (Kegiatan Belajar Pendampingan Masyarakat) untuk lingkup UKAW,” ujarnya.

Sedangkan untuk Program Studi Pendidikan bahasa Inggris dan Pendidikan Biologi serta Ekonomi Manajemen sejalan dengan program magang pada dunia dunia industri dan dunia pendidikan (DUDI). Salah satu tujuan KBPM/KKN UKAW adalah dosen melakukan kegiatan pengabdian bersama mahasiswa sehingga PMM ini terintegrasi dengan baik.

Sementara itu, terkait program MBKM, maka IKU yang dicapai dalam PMM adalah mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus dan dosen berkegiatan di luar kampus.

“Kemudian untuk fokus pengabdian kepada masyarakat, fokus PMM,” tutupnya. (cr6/gat/dek)

  • Bagikan