KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Komisi Pemilihan Umum (KPU) NTT melakukan tahapan pemeriksaan kesehatan (rikes) terhadap pasangan bakal calon kepala daerah (bacakada) usai mendaftar di KPU.
Pelaksanaan rikes dipusatkan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Ben Mboi terhitung tanggal 28 Agustus hingga 2 September mendatang. Tak hanya calon gubernur dan wakil gubernur NTT, namun berlaku pula untuk bakal calon bupati-wakil bupati serta bakal calon wali kota-wakil wali kota.
Ketua KPU NTT, Jemris Fointuna kepada wartawan, Rabu (29/8) menjelaskan bahwa sesuai ketentuan yang berlaku, pemeriksaan tersebut meliputi pemeriksaan kesehatan jasmani, rohani dan narkotika.
Ditambahkan untuk semua pasangan bakal calon kepala daerah tingkat kabupaten/kota se-NTT juga dilakukan terpusat di RSUP dr Ben Mboi, karena dari aspek sarana prasarana serta kesiapan tim medis memenuhi standar yang ditetapkan KPU.
“Tahapan pemeriksaan ini dilakukan hingga tanggal 28 Agustus sampai 2 September. Semua proses ini adalah otoritas dari tim medis. Sedangkan KPU hanya menerima hasil pemeriksaan lalu diputuskan pada rapat pleno,” terangnya.
Direktur RSUP dr Ben Mboi, Annas Ahmad mengaku pihaknya sudah sangat siap dalam melaksanakan proses pemeriksaan kesehatan bagi para bakal calon kepala daerah di seluruh NTT.
Bentuk kesiapan, pihaknya menyiapkan sebanyak 23 dokter dan empat orang psikologi klinis. Dari tenaga medis yang disiapkan itu, akan melakukan pemeriksaan kesehatan jasmani, rohani dan narkotika.
“Ini poin penting yang kami akan dilakukan oleh 23 dokter yang terdiri dari spesialis penyakit dalam, spesialis bedah, spesialis jiwa, spesialis THT, spesialis mata, spesialis saraf spesialis radiologi dan patologi klinik, spesialis kebidanan dan patologi anatomi,” jelasnya.
Dikatakan, ada perbedaan perlakuan bagi pasangan calon perempuan. Ada penambahan pemeriksaan yakni Pap smear adalah prosedur pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi dini keganasan kanker serviks pada wanita.
“Laki-laki juga dilakukan tetapi hanya pemeriksaan sampel darah. Untuk itu diharapkan agar pemeriksaan ini dilakukan secara baik karena akan ada perlakuan-perlakuan seperti treadmill untuk melihat sejauhmana kemampuan atau kapasitas jantungnya. Diminta juga meniup alat untuk melihat kapasitas tampung paru-parunya sehingga bisa memastikan beban atau kemampuan ketika diberikan beban kerja,” imbuhnya.
Ia menyebut, pasangan bakal calon tidak diberikan target waktu dalam proses pemeriksaan karena yang dilakukan adalah menyelesaikan semua prosedur yang sudah disediakan sesuai petunjuk teknis KPU.
Untuk hari pertama terdapat delapan orang atau empat pasangan bakal calon (balon) yakni dua pasangan balon gubernur dan wakil gubernur, satu pasangan balon wali kota dan wakil wali kota serta satu pasangan balon bupati dan wakil bupati.
“Hasil pemeriksaan ini akan disimpan usai pleno tim penilai (tim dokter). KPU memberikan batas hingga tanggal 22 Agustus tapi kami upayakan untuk diserahkan tiga hari setelah semua pasangan bakal calon diperiksa,” ujarnya.
Ditambahkan bahwa untuk status pemeriksaan yang diharapkan sesuai juknis ada dua yakni memenuhi syarat dan tidak memenuhi syarat sesuai unsur penilaian yakni kesehatan jasmani rohani dan narkotika.
“Kalau ada yang bermasalah dan dianggap tidak mampu melakukan aktivitas secara mandiri, maka dianggap tidak memenuhi syarat. Sedangkan untuk penentuan lolos atau tidaknya merupakan kewenangan KPU,” tandasnya.
Bakal calon gubernur NTT, Melki Laka Lena pada kesempatan tersebut menyampaikan terima kasih kepada KPU yang sudah memfasilitasi untuk kegiatan pemeriksaan kesehatan di rumah sakit terbaik di Indonesia Timur saat ini.
“Terima kasih juga untuk pihak rumah sakit yang sudah menyiapkan segalanya termasuk proses penerimaan kami disini sangat luar biasa,” ungkapnya.
Ia mengaku sudah diingatkan oleh KPU bahwa dirinya datang sebagai pasien bukan sebagai anggota DPR RI yang bermitra dengan Kemenkes.
“Saya sudah diingatkan sehingga saya tidak hubungi pihak rumah sakit agar kami sebagai pasien diperiksa secara objektif untuk menghasilkan pemimpin yang sehat karena NTT butuh pemimpin yang sehat,” ungkapnya.
Dikatakan, tahapan pemeriksaan kesehatan sebagai bentuk upaya memastikan pemimpin ke depan siap bekerja secara prima untuk masyarakat NTT.
“Kami percaya KPU, Bawaslu dan tim dokter bekerja secara profesional untuk memastikan saya dan pak Johni Asadoma serta semua pasangan bakal calon gubernur, bupati/wali kota sehat,” pungkasnya.
Sementara, bakal calon gubernur paket SIAGA, Simon Petrus Kamlasi (SPK) menyampaikan terima kasih kepada KPU, Bawaslu dan pihak rumah sakit yang sudah menerimanya dengan penuh keakraban.
“Melihat situasi yang sangat menyenangkan dengan pelayanan yang prima ini kami langsung sehat. Dengan suasana seperti ini, pasian bisa langsung sembuh ketika datang ke rumah sakit yang luar biasa ini,” ungkapnya.
Tak henti-hentinya ia memuji rumah sakit dr Ben Mboi karena selama berdinas sebagai anggota TNI selalu mendapat pelayanan dan pemeriksaan di rumah sakit hebat milik TNI AD. Dan ternyata ada juga rumah sakit yang hebat di NTT.
“Ini sangat menjanjikan untuk rakyat NTT. Ke depan tentu kualitas kesehatan kita tentu lebih baik,” katanya.
“Kami mau sampaikan bahwa kami paling tinggi dan siap secara kesehatan. Kami sudah siap untuk diperiksa dan sudah siap mengikuti kontestasi pilkada,” tandasnya.
Terpantau, rikes hari pertama pasangan Melki Laka Lena-Johni Asadoma tiba pukul 06.30 Wita, disusul bakal calon wali kota dan wakil wali kota, Jefri Riwu Kore-Lusia Adinda Lebu Raya. Kemudian pasangan Simon Petrus Kamlasi-Adrianus Garu. Pasangan ini tampak didampingi tim masing-masing. (cr6/ays/dek)