KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Koperasi produsen energi baru terbarukan pellet biomassa, Koperasi Energi Baru Pancasila Ende mendapatkan dukungan kerja sama strategis dengan PLN Unit Pelaksana Pembangkitan (UPK) Flores dibawah wilayah kerja PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kolaborasi ini bertujuan untuk mempercepat pengembangan dan pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia.
Penandatanganan kontrak dilakukan oleh PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan (UPK) Flores dengan konsorsium koperasi dan usaha kecil menengah binaan pemerintah Kabupaten Ende bernama Koperasi Energi Baru Pancasila.
Kegiatan ini menjadi milestone yang penting untuk pengembangan biomassa untuk cofiring pada PLTU Ropa dengan memanfaatkan pellet biomassa sebagai bahan baku cofiring tersebut, yang berasal dari material sampah biomassa di Kabupaten Ende yang diproduksi oleh masyarakat Ende sendiri.
Dengan program kerjasama Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN Peduli, Koperasi Energi Baru Pancasila Ende dapat meningkatkan produksi pellet biomassanya, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan meningkatkan perekonomian anggotanya.
Dengan berjalannya program ini, potensi pengurangan permasalahan sampah di masyarakat sebanyak 800 ton sampah/ tahun. PLN juga telah memperdayakan empat UMKM, terbentuknya 37 lapangan kerja baru dan penambahan penghasilan masyarakat dari penjualan pellet biomassa sebesar Rp. 600,- / kg.
Agustinus Siprianus Ndopo selaku pengurus Koperasi Produsen Energi Baru Pancasila Ende menyampaikan, dengan adanya bantuan dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN UIW NTT ini, penambahan produksi pellet biomassa saat ini bisa mencapai 65 persen, dari sebelumnya.
”Pada kesempatan yang berbahagia ini kami atas nama seluruh pengurus dan anggota koperasi energi baru Pancasila Ende menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada PLN, dimana kepedulian PLN untuk kesejahteraan masyarakat ini sangat besar," ujarnya.
"Kami mendapatkan bantuan ini akan kami gunakan untuk peremajaan mesin produksi Pellet, sehingga produksinya lebih baik dan meningkat. Selama ini kami hanya bisa memproduksi sekitar 13 ton dalam 1 bulan, dengan bantuan ini kami optimis bisa meningkat paling sedikit 16 ton sampai dengan 20 ton pellet perbulan,” ujar Agustinus.
Petrus H Djata yang seorang tokoh masyarakat pemerhati lingkungan di Ende mengatakan, bantuan yang diberikan PLN kepada Koperasi Pancasila ini sebagai suatu hal yang sangat positif dan patut di apresiasi, karena pengembangan inovasi ini mampu di gerakkan oleh semua orang dalam upaya membersihkan kota tapi memiliki efek yaitu menghasilkan energi bagi peningkatan ekonomi kerakyatan.
“Salah satu contoh praktis dengan mengolah sampah organik menjadi pellet biomassa yang kita sebut sebagai Energi Baru Terbarukan (EBT). Masyarakat bisa menjadikan pellet biomass, sebagai pengganti bahan bakar minyak juga, inovasi ini sebenarnya bertujuan luas selain untuk bauran energi, bisa digunakan untuk mengantisipasi kelangkaan bahan bakar minyak bagi masyarakat," jelasnya.
Dia mewakili masyarakat menyampaikan terima kasih kepada PLN, dia berharap agar program PLN peduli dan pro masyarakat ini terus tetap di pertahankan dan tingkatkan.
PLN memberikan pelayanan-pelayanan dasar kepada masyarakat, tidak hanya memberikan pelayanan dengan terangnya tapi juga memberikan pelayanan-pelayan terkait dengan kebutuhan langsung dari masyarakat yang kurang mampu.
"Sekali lagi terima kasih kepada PLN, tetaplah menjadi yang terbaik, bukan hanya di Indonesia tapi bahkan di Asia. PLN hebat, luar biasa, PLN peduli, tetap jaya,“ pungkas Petrus.
Andi Martha Siswahyudi selaku Manager PLN UPK Flores mengatakan, bantuan ini sebagai bentuk komitmen PLN untuk berpartisipasi membantu pemerintah daerah untuk menanggulangi permasalahan sampah organik khususnya di Kota Ende dan sebagai keberlanjutan dari program sebelumnya.
“Program ini telah berjalan dari tahun 2020, PLN memberikan bantuan peralatan untuk pengolahan sampah organik menjadi Pellet Biomassa, dan berjalan dengan baik namun karena pengoperasian yang secara terus menerus membuat peralatan tersebut tidak maksimal lagi, dalam berproduksi sehingga perlu dilakukan pemeliharaan dan penggantian komponen-komponen yang tidak maksimal lagi, sehingga di harapkan akan kembali beroperasi dengan maksimal dan tentu Pellet yang di produksi pun akan lebih meningkat,” ungkap Andi.
Selain mendukung kontribusi energi terbarukan pada bauran energi nasional, program cofiring biomassa khususnya yang berbasis sampah dan limbah juga berdampak positif kepada pengembangan ekonomi, kerakyatan yang produktif (circullar economy), dapat membuka lapangan kerja, dan dapat menurunkan emisi gas rumah kaca, di mana sektor energi juga diharapkan dapat berkontribusi besar dalam upaya penurunan emisi gas rumah kaca. (thi/dek)