MAKASSAR,TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID – Sebanyak 119 komunitas di Kota Makassar resmi menyatakan dukungan kepada pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota, Andi Seto Gadhista Asapa - Rezki Mulfiati Lutfi (Sehati) dalam Pilkada Makassar 2024.
Menariknya, 50 persen dari komunitas ini didominasi oleh generasi milenial.
Juru bicara muda Paslon Sehati, Jafar Shadiq, menjelaskan bahwa dukungan besar dari komunitas milenial ini muncul karena adanya kedekatan emosional antara Seto-Rezki dengan para pemilih muda. Mereka dianggap bisa merepresentasikan aspirasi generasi milenial dan Gen Z.
"Sebanyak 119 komunitas ini banyak diisi oleh anak muda, dengan dominasi 50 persen milenial," ucap Jafar, pada Kamis (5/9).
Jafar meyakini, jumlah komunitas pendukung Sehati akan terus bertambah hingga jelang pemungutan suara pada 27 November mendatang.
Alasannya, program kerja yang diusung oleh Seto-Rezki dalam konsep "Makassar Nyaman" sangat relevan dengan isu-isu yang menjadi perhatian kaum muda, seperti lapangan kerja.
“Pasangan ini mendukung milenial dalam semua program kerjanya. Seto-Rezki, sebagai sosok yang juga masih muda dan sudah berpengalaman, tentu lebih memahami kebutuhan dan harapan kaum milenial,” jelasnya.
Andi Seto Gadhista Asapa pun mengungkapkan rasa syukurnya atas dukungan dari berbagai komunitas dalam upaya memenangkan Pilkada Makassar 2024.
“Saya bersyukur semakin banyak komunitas yang mendukung. Ini menjadi tambahan semangat dan energi positif bagi kami untuk mengabdi dan melayani masyarakat Kota Makassar” ucap Seto.
Ia juga menekankan bahwa kehadiran komunitas milenial membawa energi baru bagi tim pemenangan, mengingat pemilih di Makassar mayoritas berasal dari kalangan milenial dan Gen Z.
“Alhamdulillah, komunitas milenial ini merupakan kesempatan besar bagi teman-teman muda untuk mendukung calon wali kota dan wakil wali kota yang juga generasi milenial,” tambah mantan bupati Sinjai ini.
Pria kelahiran 1983 ini menilai, dukungan dari komunitas milenial adalah bentuk kepercayaan anak muda kepada calon pemimpin yang seumuran dan memahami tantangan serta aspirasi mereka.
“Saya dan Rezki adalah generasi milenial, sehingga kami lebih mengerti pikiran dan kebutuhan mereka,” pungkas Seto. (fajar/rum/dek)