KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Puluhan orang anak dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Lsandy Nunbaun Delha (NBD), Kecamatan Alak, Kota Kupang, antusias mengikuti kunjungan edukatif ke Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (4/9).
Dalam kunjungan ini, mereka diperkenalkan dengan beragam tenunan khas NTT serta berbagai budaya lokal lainnya. Anak-anak terlihat gembira saat mereka mempelajari cara menenun dan memahami proses pembuatan tenun ikat yang menjadi salah satu warisan budaya NTT.
Didampingi oleh para pendidik, mereka juga mendengarkan penjelasan dari petugas Dekranasda tentang berbagai jenis tenunan yang ada di NTT. Selain tenun, anak-anak juga diperkenalkan dengan produk makanan khas daerah yang menjadi bagian dari kekayaan budaya NTT.
Pengelola Kelompok Belajar (KB) Lsandy, Norince A. Leo Lede, S.Pi, menjelaskan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari kegiatan rutin tahunan. Setiap tahun, PAUD Lsandy mengadakan kunjungan edukatif ke berbagai tempat yang dipilih dengan tujuan menambah wawasan anak-anak tentang budaya dan kekayaan Indonesia.
"Tahun ini, kami memilih Dekranasda NTT sebagai lokasi kunjungan untuk penerapan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema 'Aku Cinta Indonesia' dan topik 'Mengenal Budaya Daerah'," jelas Norince.
Menurutnya, dengan memberikan pengalaman belajar seperti ini, wawasan anak-anak bisa diperluas dan mereka bisa mengenal lebih dekat budaya daerah mereka sendiri.
"Kegiatan seperti ini sangat penting untuk menanamkan cinta terhadap budaya sejak dini," tambahnya.
Kunjungan ini bukan hanya memberikan pengetahuan baru bagi anak-anak, tetapi juga diharapkan mampu menumbuhkan rasa bangga dan cinta terhadap budaya lokal di tengah arus globalisasi.
"Kami ingin anak-anak ini tumbuh dengan kesadaran dan apresiasi terhadap budaya mereka sendiri," pungkas Norince.
Dengan kegiatan semacam ini, PAUD Lsandy berupaya terus berkontribusi dalam menanamkan nilai-nilai budaya kepada generasi muda, sehingga mereka tidak hanya menjadi generasi yang cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki kecintaan dan kebanggaan terhadap identitas budaya mereka sendiri. (cr6/gat/dek)