Anak-anak dan Orang Tua Atusias Terlibat

  • Bagikan
IMRAN LIARIAN/TIMEX TARIAN. Anak-anak sementara menampilkan tarian Koa Kiku sambil diiringi dengan alunan musik dan nyanyian dalam kegiatan festival seni dan budaya di Kelurahan Fatukoa, Kamis (5/9)

Dari Pagelaran Festival Seni dan Budaya di Kelurahan Fatukoa

Festival seni dan budaya juga digelar di tingkat Kelurahan Fatukoa, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang. Event tahunan ini mengusung tema 'Cintai Budaya Lokal' dengan Sub tema 'Saatnya Budaya Diajarkan Sejak Dini, Bahwa Dalam Keragaman Ada Keindahan dan Kekuatan'.

IMRAN LIARIAN, Kupang_

HALAMAN Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 10 Kota Kupang dipadati oleh warga Kelurahan Fatukoa. Ini karena di lokasi tersebut menjadi pusat kegiatan Festival Seni dan Budaya. Event tahunan ini digelar Kamis petang (5/9).

Selain warga, ada juga generasi penerus bangsa yang berusia Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menegah Atas (SMA).

Di Kelurahan Fatukoa, terdapat empat lembaga pendidikan yaitu SD Negeri Nefosaka, SD Inpres Fatukoa, UPTD SMP Negeri 18 Kupang dan SMA Negeri 10 Kupang.

Sejumlah lelajar dari empat sekolah ini ikut berpartisipasi memeriahkan kegiatan festival seni dan budaya tingkat Kelurahan Fatukoa tersebut.

Festival seni dan budaya ini digelar sebagai upaya untuk melestarikan budaya yang merupakan warisan leluhur untuk diteruskan kepada seluruh generasi penerus bangsa.

Peserta yang hadir mengisi acara itu mengenakan pakaian adat. Mulai dari budaya Timor, Sabu, Alor dan Sumba. Anak-anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), tepatnya siswi SD Negeri Nefosaka menampilkan tarian Koa Kiku yang merupakan tarian adat Timor.

Tarian ini diiringi dengan musik dan nyanyian yang ditampilkan oleh sejumlah orang tua sambil memainkan alat musik yang disebut juk.

Ketua Panitia, Ayub Penun menjelaskan bahwa kegiatan ini sudah digelar tahun ke dua. Dan tahun ini, ada festival seni dan budaya yang ada di Kelurahan Fatukoa.

Pertunjukan seni dan budaya ini menjadi motivasi bagi para generasi muda agar ke depan bisa tetap mencintai budaya lokal.

"Ini akan menjadi kegiatan rutin di Kelurahan Fatukoa yang difokuskan pada seni budaya lokal," ungkapnya.

Ke depan, Pemerintah Kota Kupang akan terus mendukung event tersebut sehingga dapat menghidupkan sanggar di Kelurahan Fatukoa tentang etnis dan budaya lokal.

Tujuan kegiatan festival seni dan budaya ini, jelas Ayub Penun, untuk mengajarkan kepada anak-anak atau para generasi penerus bangsa agar tetap melestarikan budaya lokal yang ada di Kelurahan Fatukoa.

Festival seni dan budaya dibuka secara resmi oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Kupang, Linus Lusi yang diwakili Staf Ahli, Marlen Detaq. Marlen Detaq mengatakan bahwa kebudayaan harus tetap dilestarikan.

"Saya bangga bisa hadir di tengah masyarakat Kelurahan Fatukoa yang telah menggelar kegiatan ini," jelasnya.

Tujuan digelar festival seni dan budaya ini yakni untuk melestarikan dan mempromosikan budaya di NTT. Harapannya agar dengan kegiatan ini maka bisa menjadi daya tarik bagi para wisatawan di Kota Kupang.

"Kalau ada kunjungan wisata dan mereka ingin melihat kebudayaan Timor maka bisa datang ke Kelurahan Fatukoa. Kegiatan ini menjadi juga momen untuk menghidupkan tradisi yang mungkin sudah mulai terlupakan," ungkapnya.

Sementara Camat Maulafa, Hery da Costa, mengaku sangat mendukung kegiatan festival seni dan budaya yang dilaksanakan oleh seluruh warga Kelurahan Fatukoa.

"Kami menggali potensi seni dan budaya tradisional agar kita berani jual di dalam wilayah Kota Kupang, kemudian di tingkat Provinsi NTT, tingkat nasional bahkan internasional," jelasnya.

Karena itu, kata Camat Maulafa, festival seni dan budaya ini didukung oleh Pemerintah Kota Kupang untuk 51 Kelurahan di Kota Kupang. Setiap kelurahan itu diberikan dana sebesar Rp 20 juta.

"Semoga seni dan budaya ini kita hidupkan kembali," ujarnya.

Melalui festival seni dan budaya ini juga maka diharapkan dapat menghidupkan UKM yang ada di wilayah kelurahan. Festival seni dan budaya di Kelurahan Fatukoa ini merupakan kelurahan ketiga di Kecamatan Maulafa. Yang telah menggelar kegiatan ini juga Kelurahan Naimata dan Kolhua.

"Masih ada 6 kelurahan lagi yang belum menggelar event budaya ini. Sehingga, kita akan mendorong untuk segera menggelar festival seni dan budaya tradisional ini," pungkas Camat Maulafa. (gat/dek)

  • Bagikan

Exit mobile version