Kampanye Hijau, PMI Tanam Anakan Mangrove

  • Bagikan
IST TANAM MANGROVE. Suasana megiatan penanaman anakan mangrove yang digelar PMI NTT di Pantai Oesapa, Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, Jumat (6/9).

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Sekira ratusan anakan mangrove sudah di tanam di Pantai Oesapa, Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang. Kegiatan ini dalam rangka kampanye hijau dan kegiatan adaptasi perubahan iklim yang digelar Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi NTT, Jumat (6/9).

Penanaman ratusan anakan mangrove ini juga dalam rangka menyongsong HUT ke-79 PMI dan bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Nasional Tahun 2024. PIC Program Siap Siaga PMI NTT, Andrian menjelaskan bahwa penanaman anakan mangrove ini merupakan dukungan kepada pemerintah.

Selain itu, penanaman anakan mangrove ini merupakan implementasi ketangguhan lingkungan. Hal ini juga sesuai dengan memorandum of understanding (MoU) antara Palang Merah Indonesia dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terkait program penanaman empat juta pohon per tahun.

Sementara Kepala Seksi Rehabilitasi Hutan dan Lahan, Bayu Andrian Viktorino mengatakan bahwa kegiatan pemulihan mangrove itu melalui penanaman dan pemeliharaan mangrove. Karena itu, ia berharap untuk menjaga agar anakan mangrove ini dapat tumbuh dengan baik.

"Saya berharap, tidak hanya PMI yang menanam mangrove, tapi semua pihak dapat rutin menanam mangrove," harapnya.

Sementara Lurah Oesapa, Kiai Kia menjelaskan bahwa penanaman mangrove ini merupakan bagian dari upaya penanggulangan resiko bencana, sekaligus pembelajaran adaptasi terhadap perubahan iklim. PMI melakukan penanaman mangrove di wilayah RT 34/RW 12 Kelurahan Oesapa.

"Harapannya agar masyarakat selalu menjaga anakan mangrove terus dijaga dengan baik agar terus tumbuh," ungkapnya.

Lurah Oesapa juga berpesan kepada masyarakat agar terus menjafa kebersihan di area pantai. Sebab, kebersihan sangat penting dijaga dengan baik karena anakan mangrove yang baru ditanam ini mudah mati jika terkontaminasi sampah plastik.

"Biasanya, kalau sampah plastik tersangkut maka pucuknya bisa patah," ujarnya.

Sebab, mangrove sangat berguna bagi masyarakat yang tinggal di pesisir pantai itu dapat terlindungi saat cuaca ekstrim melanda. Selain itu, masih banyak dampak positif lainnya.

Untuk diketahui, penanaman anakan mangrove ini diikuti oleh PMI Kota Kupang, BPBD NTT, BPBD Kota Kupang, DLHK Provinsi NTT, BBKSDA, Forum PRB Provinsi dan Kota, Mahasiswa Undana serta masyarakat. (r1/gat/dek)

  • Bagikan

Exit mobile version