Serta Tingkatkan Sinergi antara Pendidikan Vokasi dan Industri
JAKARTA, TIMEX– Perusahaan global electronic Modena menunjukkan dukungannya terhadap pemerintah dalam menciptakan tenaga kerja terampil siap pakai dengan mengadakan program vokasi. Program ini adalah hasil kolaborasi bersama Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Harry Afryandi selaku Vice President Operations & Corporate Affairs Modena dalam keterangan tertulisnya mengatakan bahwa program ini merupakan pembekalan bagi tenaga pengajar yang dirancang untuk memperkaya perspektif industri dalam dunia pendidikan.
"Program ini memberikan pengalaman praktis kepada para tenaga pengajar sehingga mereka dapat membawa wawasan industri tersebut dan menularkan ke peserta didik, baik siswa maupun mahasiswa nantinya," ujarnya.
“Melalui program ini para tenaga pengajar mendapatkan kesempatan untuk mengamati dan memahami dunia kerja nyata secara langsung dari para profesional. Mereka akan mempelajari keterampilan praktis dan mendapatkan wawasan lebih mengenai operasi bisnis terkait manajemen pengadaan barang dan jasa, pergudangan dan distribusi produk," sambungnya.
Ia melanjutkan, kegiatan yang diselenggarakan 15 – 19 Juli 2024 lalu di Jakarta ini didukung penuh oleh Modena Academy di mana para peserta dilibatkan dalam proyek-proyek yang relevan dengan bidang pengajaran, mencakup pemahaman alur proses rantai pasok secara garis besar mulai dari proses pengadaan barang dan jasa,penyimpanan barang sampai dengan proses pendistribusian barang.
"Peserta dibimbing oleh mentor yang merupakan karyawan kami dan diberikan materi untuk meningkatkan keterampilan teknis dan non teknis (soft skills). Mereka juga diberikan kesempatan untuk berkunjung ke salah satu manufaktur dan pusat distribusi yang berlokasi di Jatake, Tangerang," ujar Harry.
"Kami merasa terhormat dipercaya oleh Kemendikbudristek untuk menjalankan program ini. Kami percaya bahwa kolaborasi antara dunia industri dan pendidikan adalah kunci untuk menciptakan tenaga kerja yang kompeten dan siap menghadapi tantangan masa depan. Program ini dirancang dengan harapan untuk memberikan perspektif industri yang up-to-date kepada para tenaga pengajar, sehingga mereka dapat mentransfer pengetahuan yang lebih relevan dan aplikatif kepada peserta didiknya,” tambah Harry.
Harry meneruskan, pihaknya akan terus berkomitmen mendukung pengembangan sumber daya manusia melalui inisiatif-inisiatif seperti ini.
“Dengan mengintegrasikan perspektif industri ke dalam pendidikan, kami berharap dapat berkontribusi pada terciptanya generasi muda yang siap kerja dan memiliki daya saing tinggi di pasar global,” tutup Harry. (jpc/thi/dek)