SURABAYA,TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Pergerakan industri otomotif dan pendukungnya tak sepenuhnya lesu. Salah satunya, produsen komponen ban kendaraan roda empat yang bisa bertahan, bahkan mampu berekspansi tahun ini.
Direktur PT Paramita Banindo Makmur Hansen Wiranata mengatakan, penjualan ban sebagai salah satu komponen otomotif memang cukup memuaskan. Di tengah penurunan penjualan mobil, ban masih dicari konsumen.
"Yang turun kan penjualan mobil baru. Sedangkan kebutuhan pengendara untuk mengganti ban mereka masih tetap," kata pemimpin jaringan ritel ban mobil tersebut saat meresmikan outlet ban di Surabaya kemarin (6/9).
Penjualan pada total 19 jaringan yang ada memang sedikit menurun tahun ini. Namun, hal itu bukan karena kebutuhan masyarakat terhadap ban yang menurun.
Melainkan lantaran beberapa outlet-nya memang baru sehingga penjualannya belum stabil. Selain itu, kompetisi memang makin ketat dengan munculnya banyak bengkel ban mobil di tanah air.
Meski begitu, dia mengaku tak ingin kehilangan kesempatan dalam menangkap pasar yang tumbuh. Terutama di segmen kendaraan niaga yang selama ini menyerap 50 persen dari penjualan ban di jaringannya.
"Karena itu, kami memutuskan untuk membuka jaringan ke-20 di Surabaya ini. Yang menjadi pembeda kan kami bisa menangani kendaraan niaga seperti truk," tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, CEO PT Gajah Tunggal Tbk Buddy Tanasaleh mengatakan, penjualan produk ban masih mencatat pertumbuhan tahun ini. Pada semester I tahun ini, produsen ban tanah air itu memperoleh pendapatan sebanyak Rp 8,54 triliun.
Angka tersebut tumbuh 5,3 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, laba komprehensif periode berjalan per semester I berhasil tumbuh 156 persen persen menjadi Rp 663 miliar.
"Memang segmen oem (penjualan langsung ke pabrik) berkurang tahun ini. Namun, segmen replacement justru meningkat," jelasnya.
Hal tersebut terlihat dari catatan kuartal I penjualan perusahaan berkode GJTL tersebut. Pada Q1 tahun ini, kontribusi segmen replacement di produk mobil penumpang makin besar menjadi 33 persen.
Pada periode yang sama tahun lalu, kontribusinya sekitar 28 persen. Sedangkan kontribusi oem masih di angka 10 persen.
Di sisi lain, kontribusi segmen oem pada ban radial truk dan bus justru mengecil dari 4 persen menjadi 2 persen. Sedangkan segmen replacement pada kendaraan niaga tumbuh dari 69 persen menjadi 71 persen.
"Di pihak kami, penjualan terbesar memang ban radial mobil penumpang dengan sumbangan 32 persen pada kuartal pertama. Sedangkan, ban radial truk dan bus mencapai 16 persen," paparnya. (bil/fal/thi/dek)