Tes Pasar untuk Meraba Selera Konsumen

  • Bagikan
ilustrasi

Pengembangan Properti di Gresik Kota

GRESIK,TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Pasar properti di pusat kota Gresik memang punya potensi tinggi untuk pengembangan rumah premium. Namun, pengembang mengaku perlu ada edukasi dan evaluasi bertahap sebelum menebak isi hati konsumen di salah satu pusat industri Jawa Timur.

Managing Director Ciputra Group Harun Hajadi mengatakan, kondisi ekonomi di Gresik sudah seharusnya mendapatkan proyek properti menengah ke atas. Namun, hingga saat ini belum ada pengembang yang berani meluncurkan kawasan di segmen tersebut.

"Selama ini konsumen menengah ke atas akhirnya membeli properti di Surabaya. Kali ini kami mencoba untuk memenuhi kebutuhan itu ke konsumen," ungkapnya dalam pemilihan unit CitraLand Gresik Kota di Gresik kemarin (8/9).

Memang, langkah itu merupakan salah satu yang pertama di wilayah tersebut. Konsumen di wilayah kota satelit seperti Gresik, Sidoarjo, atau Malang tak seagresif ibu kota Surabaya. Mereka seringkali ragu dalam membeli properti. Pasalnya, banyak proyek yang mandek dengan berbagai alasan di wilayah-wilayah tersebut.

Direktur Ciputra Group Agung Krisprimandoyo mengatakan, hal itulah yang membuatnya menggunakan strategi pre-sale. Penjualan sebelum pihaknya menyelesaikan infrastruktur atau show unit dilakukan untuk meraba selera masyarakat lokal.

"Kita menawarkan 150 unit dengan tujuh tipe. Tipe yang banyak ini memang untuk melihat masyarakat di Gresik sebenarnya lebih tertarik dengan yang mana," jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, dia menyatakan bahwa yang akhirnya mengambil nomor urut pemesanan (NUP) baru mencapai 120 konsumen. Hasil itu, kata dia, cukup memuaskan mengingat konsumen di Gresik jarang membeli rumah melalui sistem NUP.

Pihaknya menargetkan setidaknya 100 unit bisa terjual dalam event tersebut. Jika tercapai, pihaknya bakal mulai memetakan pengembangan lahan seluas 30 hektare tersebut.

"Salah satu strategi yang kami pakai tentu saja kenaikan harga. Setelah hari ini (8/9), harganya akan naik 5 persen," katanya.

Dalam pengembangan kawasan baru seperti itu, lanjut dia, pertumbuhan harga properti bisa mencapai 2–5 persen setiap kuartal. Namun, dia mengaku memang harus terus mengevaluasi antusiasme konsumen di Gresik kota.

Soal daya beli, dia yakin bahwa perkembangan industri di sana seharusnya melahirkan banyak konsumen menengah ke atas yang sanggup membeli properti di kisaran Rp 4 miliar.

Pembuktiannya nanti dilihat pada peluncuran resmi CitraLand Gresik Kota November mendatang. Saat itu dia sudah bisa memperlihatkan infrastruktur serta dua show unit.

"Paling penting dalam usaha properti memang adanya bukti. Setelah mereka lihat bentuk asli perumahan, kami harap antusiasmenya bisa meningkat," tandasnya. (bil/fal/thi/dek)

  • Bagikan