Kunjungan Paus Fransiskus ke Timor Leste dan Kesigapan Petugas Imigrasi Melayani Peziarah di PLBN Motaain
Kantor Imigrasi Kelas II TPI Atambua memberikan fasilitas khusus perlintasan bagi para peziarah yang menghadiri Kunjungan Apostolik Paus Fransiskus ke Timor Leste. Suasana pelayanan pun berlangsung lancar, aman dan kondusif.
IMRAN LIARIAN, Kupang_
POS Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain menjadi salah satu pintu masuk yang dibuka untuk melayani perlintasan orang dan barang di wilayah perbatasan darat antara negara Indonesia dan Timor Leste.
Berdasarkan data perlintasan di PLBN Motaain selama seminggu terakhir, sejak tanggal 1-7 September, tercatat jumlah orang yang melintas masuk ke Timor Leste (data keberangkatan) sebanyak 1.308 orang pelintas.Rinciannya, sebanyak 640 orang warga Negara Indonesia (WNI) dan 668 orang warga negara asing (WNA).
Sementara jumlah orang yang masuk ke Indonesia (data kedatangan) sebanyak 1.516 orang pelintas dengan rincian sebanyak 909 orang WNI dan 607 orang WNA. Jumlah orang yang akan melintas ke Timor Leste diprediksi akan mengalami puncaknya pada tanggal 8-10 September 2024.
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan keimigrasian bagi para peziarah dari 3 konter pemeriksaan keimigrasian yang ada pada PLBN Motaain, Kantor Imigrasi Atambua telah memasang 3 konter tambahan di dalam gedung PLBN untuk pemeriksaan penumpang dan 2 konter tambahan di jalur tol di luar gedung PLBN untuk pemeriksaan supir/driver kendaraan peziarah.
"Seluruh konter tambahan menggunakan Mobile Unit BCM yang dimiliki oleh Kantor Imigrasi Atambua," kata Kepala Kanwil Kemenkumham NTT, Marciana Dominika Jone, Rabu (11/9).
Mitigasi risiko juga dilakukan Kantor Imigrasi Atambua dengan cara selalu aktif berkoordinasi secara intensif dengan pihak administrator PLBN Motaain dalam hal penyediaan jaringan internet, penyesuaian layout area imigrasi, peningkatan jaringan komunikasi, dan pemanfaatan fasilitas PLBN lainnya yang dibutuhkan untuk melancarkan kegiatan ini.
Guna mengakomodir tambahan konter pemeriksaan tersebut, Kantor Imigrasi Atambua juga menyiagakan personal tambahan sebanyak 80 orang petugas imigrasi yang berasal dari Pos Imigrasi lainnya untuk diperbantukan melakukan pemeriksaan keimigrasian di PLBN Motaain selama tanggal 6-12 September. Pada hari Senin tanggal 9 September, PLBN Motaain, beroperasi sejak pukul 06.00-24.00 Wita, sesuai dengan kesepakatan bersama pada saat rapat koordinasi CIQS (Custom, Immigration, Quarantine and Security).
Kantor Imigrasi Atambua memantau dan mengawal rombongan Keuskupan Atambua yang dilepas oleh Bupati Belu di Kantor Keuskupan Atambua pada senin pukul 08.00 pagi. Pada pukul 09.40 Wita, rombongan pelintas yang berasal dari Keuskupan Atambua tiba di PLBN Motaain. Rombongan pelintas Keuskupan Atambua melintas bersama Uskup Atambua, Mgr. Dominikus Saku.
Rombongan keuskupan Atambua yang terdiri dari Pastor, Diakon, Bruder, Frater, Suster (rohaniawan/rohaniwati) dan umat melintas melalui PLBN Motaain berjumlah 600 orang sesuai dengan manifest pelintas yang dikeluarkan oleh Keuskupan Atambua.
Sementara itu, rombongan dari Keuskupan Agung Kupang juga melintas melalui PLBN Motaain dengan jumlah kurang lebih 101 orang pelintas.
Petugas imigrasi PLBN Motaain melakukan pelayanan pemeriksaan keimigrasian pada setiap rombongan melalui koordinasi bersama koordinator atau ketua tim dari setiap grup atau kelompok rombongan.
"Pemeriksaan keimigrasian berjalan lancar pada setiap konter Imigrasi yang telah tersedia," jelasnya.
Rombongan yang terdaftar pada Keuskupan dibantu oleh koordinator tiap kelompok untuk pengurusan pemeriksaan keimigrasian.
Sementara rombongan mandiri (pelintas mandiri) dengan tujuan mengikuti kunjungan Paus Fransiskus diperiksa masing-masing pada konter keberangkatan.
Selain itu, rombongan para medis Kabupaten Belu yang dipersiapkan untuk menangani kesehatan/kondisi fisik peziarah asal NTT juga melintas bersamaan dengan rombongan. Rombongan para medis melintas menggunakan mobil ambulance dan puskesmas.
Memasuki pukul 16.00 Wita, terdapat rombongan umat berjumlah 65 orang yang dikoordinasikan oleh Blessingtone Tour yang terdiri atas umat dari Keuskupan di luar NTT, antara lain Jakarta, Surabaya, Semarang dan Yogyakarta.
Rombongan ini telah mempunyai dokumen atau berkas perizinan dari otoritas Pemerintah Timor Leste. Setelah mengisi kartu kedatangan Timor Leste, rombongan Blessingtone Tour kemudian melintas masuk ke Pos Batugade, Timor Leste.
Pelayanan perlintasan dibuka kembali hari Rabu tanggal 11 September yang dimulai sejak pukul 06.00 Wita untuk melayani pemeriksaan keimigrasian bagi rombongan pelintas dari Keuskupan Agung Kupang, Keuskupan Atambua dan pelintas (peziarah) mandiri yang akan kembali ke wilayah Indonesia.
"Update terkini pukul 17.00 Wita, jumlah pelintas di gedung kedatangan 786 orang pelintas , serta 85 kendaraan. Pelayanan pemeriksaan keimigrasian berlangsung dengan lancar, aman dan kondusif," pungkasnya. (gat/dek)