Ramai soal Sarana-Prasarana yang Buruk
Kualitas Makanan Atlet Juga Disorot
JAKARTA, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID– Perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh-Sumatera Utara mendapat sorotan tajam. Setelah beredar sejumlah video terkait problem sarana prasarana di sport center PON Sumut, Direktorat Tindak Pidana Korupsi (Dittipidkor) Bareskrim turun tangan memeriksa dugaan pelanggaran hukum di ajang multievent nasional itu.
Di media sosial beredar sejumlah video yang menunjukkan sarana dan prasarana ajang multievent empat tahunan yang belum siap di Sumut. Salah satu video menunjukkan sejumlah atlet yang menuju ke arena pertandingan voli PON harus melewati jalur yang rusak. Video lainnya malah menunjukkan atlet harus melewati jembatan kayu karena tanahnya tergenang air.
Ada pula video yang menunjukkan sejumlah manajer atlet angkat besi. Mereka mengeluhkan makanan yang datang terlambat. Tak hanya itu, ada pula video yang menunjukkan atlet panjat tebing yang beristirahat dengan tenda terpal.
Wadir Dittipidkor Bareskrim Kombespol Arief Adiharsa menjelaskan bahwa Menpora telah membahas hal itu melalui satgas pendampingan giat PON XXI Aceh-Sumut Bareskrim Mabes Polri. ”Koordinasinya sudah,’’ terangnya, Kamis (12/9).
Karena itu, Bareskrim Polri mengirimkan tim menuju lokasi PON XXI Aceh-Sumut. Tim tersebut berjumlah lima orang yang nanti bergabung dengan tim dari Kejaksaan Agung dan BPKP. ”Tim ini juga dibantu tim yang dibentuk Polda Aceh dan Polda Sumut,’’ paparnya.
Kapan tim tersebut berangkat ke Aceh dan Sumut? Dia mengatakan, rencana awalnya berangkat kemarin siang. Namun, ternyata ada perubahan jadwal keberangkatan. ”Yang pasti berangkat Kamis ya,’’ tuturnya.
Tim tersebut akan bekerja untuk memastikan adakah dugaan korupsi dalam penyelenggaraan PON Aceh-Sumut. Langkah-langkah pendalaman bersama penegak hukum lainnya akan dilakukan.
Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo menyatakan, sebetulnya timnya sudah memonitor venue. Baik di Aceh maupun Sumut. Dalam pantauannya, persiapan hampir 100 persen.
Namun, Dito tak menampik banyaknya keluhan dari masyarakat ataupun netizen yang menggambarkan buruknya area venue. ”Memang yang beredar di masyarakat ini kami melihat banyak sekali aksesnya yang belum selesai,’’ akunya.
Terkait banyaknya keluhan dari masyarakat dan atlet, Dito menyatakan bisa disampaikan secara langsung kepada pihaknya ataupun melalui media sosial.
”Pasti kami langsung teruskan kepada satgas tata kelola penyelenggara PON. Di mana itu diketuai oleh wakil jaksa agung,’’ ucapnya.
Dito menyebutkan, penyelenggaraan PON menjadi tupoksi dan kerja sama semua pihak. Mulai tim di daerah hingga di pusat. ”Sebenarnya kalau infrastruktur pendukung, itu mayoritas harus dilakukan daerah. Tapi, saat ini kami sudah tidak melihat tugas di mana,’’ ujarnya.
Politikus Partai Golkar itu menegaskan bahwa pihaknya langsung turun tangan dan meminta bantuan kepada Kementerian PUPR.
”Dan alhamdulillah, baik dari infrastruktur pendukung, akses dan juga stadion semuanya sudah dikebut. Ini kolaborasi juga bersama TNI dan Pori yang menurunkan masing-masing unitnya dalam melakukan konstruksi,’’ paparnya.
Selain infrastruktur yang banyak dikeluhkan, salah satu keluhan lain yang diketahui Dito terkait nasi boks yang diterima atlet dengan isi yang kurang laik.
”Tentunya, laporan-laporan seperti ini harus kami klarifikasi dan kroscek. Apakah itu fakta atau tidak,’’ ujarnya.
Nah, jika fakta, itu akan ditindaklanjuti oleh satgas tata kelola. ”Pasti kami akan mem-back up dan membela hak-hak kalian (atlet, red) semua. Jadi, ini pasti penjagaannya ketat,’’ ucapnya.
Atas apa yang sudah terjadi, Dito memohon maaf terkait adanya koordinasi yang kurang berjalan dalam penyelenggaraan. ”Tapi, kami jamin permainan bisa dilakukan semua. Memang ini mengebut sarana yang lainnya kami bereskan,’’ ujarnya. (idr/raf/c6/bay/jpg/ays/dek)