Nutrisi yang Tepat Mencegah Stunting

  • Bagikan
IMRAN LIARIAN/TIMEX BERSAMA. Keluarga besar WHDI NTT pose bersama dengan para undangan di sela kegiatan workshop di Ballroom Hotel On The Rock, Sabtu (14/9)

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) NTT konsisten mengatasi masalah stunting. Karena itu, WHDI NTT kembali menggelar workshop peningkatan kapasitas kemampuan wanita Hindu dan lembaga lainnya dalam pencegahan stunting.

Pelaksanaan kegiatan ini mengusung tema 'Cegah Stunting dengan Nutrisi yang Tepat'.
Workshop yang digelar WHDI Provinsi NTT ini berptempat di Ballroom Hotel On The Rock, Sabtu (14/9).

Ketua WHDI Provinsi NTT, dr. Ayu Suswati, mengatakan bahwa kegiatan workshop ini merupakan bentuk partisipasi umat Hindu yang ada di NTT dan Kota Kupang. Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari Dirjen Bimas Hindu Kemenag RI kami menggelar Workshop. Selain teori, ada juga praktik membuat MPASI.

"Harapan kami agar ilmu yang diperoleh dalam kegiatan ini dapat diterapkan dan bisa mengedukasi bagaimana cara mencegah stunting," ungkapnya.

WHDI NTT juga mengambil bagian dalam pencegahan masalah stunting karena masalah stunting harus ditangani secara bersama.

Sementara Bimas Hindu Kanwil Kemenag NTT, I Wayan Budiadnya , mengatakan ingin mengambil peran untuk mencegah stunting di NTT. Partisipasi Umat Hindu untuk menyukseskan program pemerintah dalam hal ini pencegahan stunting.

"Mari kita bergerak bersama-sama mudah-mudahan stunting di NTT bisa kita turunkan," ajaknya.

Kepala Biro Pemerintahan Setda NTT, Doris A. Rihi mengatakan bahwa stunting merupakan tugas dan tanggung jawab bersama yang harus dilakukan secara sinergitas dan kolaborasi.

Penanganan stunting merupakan tugas tanggungjawab dan kepedulian semua pihak dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Kegiatan penurunan masalah stunting perlu sinergitas dan kolaborasi agar mencapai tujuan yang baik untuk menurunkan stunting di NTT dan stunting ini sudah jadi target pembangunan nasional.

"Ini menjadi tanggungjawab semua pihak untuk penurunan stunting, bukan saja tugas pemerintah tapi perlu sinergitas," ungkapnya.

Ketua Panitia kegiatan, Anak Agung Sagung Rai Mahadewi pada kesempatan itu mengatakan bahwa stunting terjadi akibat kurang gizi sehingga tinggi badan terhambat. Selain itu, mengganggu perkembangan otak yang berdampak pada perkembangan kognitif anak.

WHDI NTT ikut berpartisipasi menekan angka stunting di NTT. Karena itu, melalui Workshop ini untuk meningkatkan kapasitas wanita Hindu dan lembaga lain dalam pencegahan stunting.

Workshop diikuti 70 peserta dari 7 kabupaten yang kasus stunting nya tinggi yakni Kabupaten TTS, TTU, Rote Ndao, Sumba Barat Daya, Sumba Barat, Kabupaten Kupang dan Kota Kupang. (r1/gat/dek)

  • Bagikan