Sabet Dua Medali Perunggu untuk NTT

  • Bagikan
IMRAN LIARIAN/TIMEX BERSAMA. Tampak Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Ambrosius Kodo (tengah) pose bersama para atlet, pelatih dan Kepala SKO Flobamorata Kupang di aula utama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Kamis (19/9).

Torehan Hasil dari Atlet SKO Flobamorata dalam Ajang PON XXI 2024 Aceh-Sumut

Tim Atlet Cricket Putri Nusa Tenggara Timur (NTT) telah mengharumkan nama NTT dikancah nasional lewat ajang bergengsi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh-Sumut dengan menyumbangkan dua medali perunggu.

IMRAN LIARIAN, Kupang_

ATLET Cricket Putri NTT itu masih berstatus aktif menimba ilmu pendidikan di Sekolah Keberbakatan Olahraga (SKO) Flobamorata Kupang. Karena itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Ambrosius Kodo pun memberikan apresiasi kepada para atlet Cricket Putri itu.

"Saya kira, ini prestasi yang baik dan lebih luar biasa bagi Tim Cricket siswi-siswi SKO Flobamorata. Saya kira ini hal yang baik," kata Ambrosius Kodo saat ditemui media ini di aula utama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Kamis (19/9).

Dikatakan bahwa ini merupakan semangat yang sama menyongsong kesempatan untuk berprestasi ketika NTT menjadi tuan rumah bersama dengan NTB di PON 2028.

"Potensi kita untuk meraih prestasi, termasuk Cricket salah satu cabang olahraga yang bisa mendongkrak nama NTT," ungkap Ambrosius usai menerima Tim Atlet Cricket Putri NTT yang berjumlah 6 orang.

Para atlet hadir itu didampingi Kepala SKO Flobamorata, Hironimus Pati dan Pelatih Cricket NTT, Erik Lailena. Apresiasi untuk para atlet, pelatih, Kepala SKO Flobamorata dan semua guru yang sudah melatih siswa-siswi dalam mempersiapkan diri.

"Kita terus dukung anak-anak ini untuk bisa berprestasi lebih baik lagi," ujarnya.

Pesan kepada para atlet untuk jangan berpuas diri dengan prestasi yang diraih. Kalian masih muda yang bisa menorehkan prestasi yang lebih hebat lagi.

Tekuni, selalu semangat dalam mengikuti pelatihan. Patuhi semua arahan pelatih dengan baik maka kalian pasti akan sukses.

"Sukses kalian adalah sukses kita semua dan sukses NTT. Mari kita berjuang untuk nama NTT bisa prestasi lebih banyak lagi," sebut Ambrosius Kodo.

Kepala SKO Flobamorata, Hironimus Pati, menjelaskan bahwa prestasi yang diraih oleh atlet Cricket Putri ini dilaporkan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT.

"Kami datang melaporkan hasil PON Aceh-Sumut kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT. Kami melaporkan bahwa Tim Cricket NTT berhasil meraih dua medali perunggu. Atlit Cricket itu didominasi dari SKO Flobamorata Kupang, baik yang alumni maupun yang masih aktif," kata Hironimus.

Ada enam orang yang masih aktif. Prestasi ini menunjukkan komitmen SKO Flobamorata Kupang untuk melahirkan atlet-atlet handal guna meraih prestasi dan memberikan berkontribusi nyata bagi Provinsi NTT dalam bidang olahraga ini.

Saat PON Papua, SKO Flobamorata Kupang mengirimkan 5 atlet, sedangkan PON Aceh-Sumut ini mengirimkan atlet sekira 40-an orang itu baik alumni maupun yang masih aktif di SKO Flobamorata.

"Naik cukup siginifikan dari PON Papua jumlah 5 orang dan PON Aceh-Sumut naik menjadi 40 orang, tentu sebagai balas jasa atlet SKO Flobamorata kepada Provinsi NTT," ungkapnya.

Hasil pencapaian yang diraih ini mendapatkan respon baik dari Pengurus Pusat Persatuan Cricket Indonesia (PP PCI), dengan memberikan motivasi kepada atlet-atlet yang masih aktif di SKO Flobamorata.

Sebagai kehormatan, Ketua PP PCI, Abhiram Singh Yadav, akan mendatangi SKO Flobamorata Kupang dibulan Oktober 2024. Kemudian berjanji untuk mendatangkan pelatih dari mancanegara untuk melatih atlet Cricket di SKO Flobamorata Kupang.

Selain itu, bersedia membangun lapangan indoor di SKO Flobamorata Kupang sebagai tempat latihan bagi atlet-atlet. Kemudian dijanji untuk direkrut sebanyak-banyaknya ditampung di pelatnas.

Apresiasi ini diberikan karena melihat perkembangan olahraga Cricket di SKO Flobamorata Kupang cukup siginifikan dan juga atlet-atlet yang potensial.

"Tim Cricket NTT ini masih usia masih belasan tahun yang mewakili NTT pada PON Aceh-Sumut, sedangkan dari provinsi lain itu usianya sudah 20-an tahun ke atas," sebut Hironimus.

Pada kesempatan ini PP PCI Pusat juga menyelenggarakan kejurnas di NTT. Ini sebagai bentuk apresiasi.

Untuk itu, sebagai Kepala SKO Flobamorata menyampaikan terima kasih kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT beserta jajaran yang sudah mendukung penuh dengan memfasilitasi untuk pengembangan olahraga di SKO Flobamorata, khususnya olahraga Cricket.

Ungkapan yang sama juga kepada Pelatih Cricket, Erik Lailena, yang bertangan dingin untuk melatih atlet Cricket.

"Cricket ini pendatang baru di SKO Flobamorata tapi sudah menorehkan prestasi bergengsi di PON," tegas Hironimus.

Terima kasih juga kepada pengurus PCI Provinsi NTT yang sejauh ini berkolaborasi secara baik dengan SKO Flobamorata Kupang sehingga capaian-capaian yang sudah diraih ini tidak terlepas dari campur tangan dukungan dari pengurus PCI Provinsi NTT.

Terima kasih Ketua PCI NTT, Ibu Ince Sayuna, Sekretaris PCI NTT, Pak Ambo dan seluruh jajaran pengurus PCI Provinsi NTT.

"Saya berpesan kepada atlet Cricket di SKO Flobamorata Kupang itu selalu bersyukur kepada Tuhan. Tidak perlu sombong, harus tetap rendah hati, di SKO Flobamorata Kupang ini di didik karakternya, jadilah atlit yang berkarakter. Jangan puas dengan apa yang telah diraih, selalu berada di zona kompetitif untuk berjuang agar meraih yang terbaik," pesannya.

Pelatih Cricket, Erik Lailena, mengaku sangat istimewa bagi pelatih dan atlet karena Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT yang telah memberikan motivasi.

"Sekarang kami memperoleh medali perunggu, harapan Pak Kadis harus lebih meningkat lagi yakni medali emas demi mengharumkan nama NTT dan SKO Flobamorata Kupang," kata Erik.

Tim Cricket NTT dari SKO Flobamorata Kupang ini sudah dikenal oleh PCI seluruh Indonesia, dan Cricket ini belum ada di SKO yang lain, hanya di SKO Flobamorata Kupang yang mempunyai cabang Cricket. (gat/dek)

  • Bagikan

Exit mobile version