Temui Relawan Ansy-Jane Atambua, Tepis Isu Politik Identitas

  • Bagikan
DI PASAR ATAMBUA: Cawagub NTT, Jane Natalia Suryanto ketika menemui pedagang di Pasar Atambua. Nampak Sis Jane ketika berbelanja sayuran di Pasar Atambua. (FOTO: ISTIEWA)

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Bakal pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, Yohanis Fransiskus Lema – Jane Natalia Suryanto bersepakat tidak akan menggunakan politik identitas dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur NTT Tahun 2024.

Bagi keduanya, politik identitas bukanlah hal penting karena yang menjadi prioritas mereka jika terpilih nanti ialah mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi masyarakat NTT.

Penolakan dalam penggunaan identitas individu dalam berpolitik ditegaskan calon wakil gubernur Jane Suryanto ketika bertatap muka dengan seribu relawan Ansy-Jane se-Kabupaten Belu, di GOR Atambua, Rabu (18/9) lalu. Para relawan ini datang dari berbagai desa di Kabupaten Belu dan memenuhi GOR.

Bagi Sis Jane, politik identitas merupakan kegiatan politik berdasarkan identitas individu karena menyangkut aspek etnis, ras, suku, hingga agama. Paslon Ansy-Jane menolak politik identitas di Pilgub NTT karena politik identitas dapat menyerang golongan tertentu sehingga bisa menimbulkan diskriminasi hingga radikalisasi.

Jane Suryanto menyadari jika politik identitas kerap menyerang Paket Ansy-Jane di media sosial dan menyebut dirinya bukan warga NTT asli. Bagi mantan politikus PSI ini, narasi yang dibangun berdasarkan politik identitas sudah tidak laku bagi masyarakat NTT, karena warga NTT sudah mengenal dirinya sejak tahun 2015 lalu.

"Orang yang memainkan politik identitas dalam Pilgub NTT sangat tidak berkualitas. Saya rasa itu tidak laku dijual di NTT,” kata satu-satunya Cawagub dari kalangan perempuan ini.

Meski demikian, Jane berharap Pilgub NTT tetap berjalan dalam suasana yang damai dan menghasilkan kepemimpinan yang berkualitas serta bisa membangun NTT. "Harapannya dalam Pilgub NTT nanti, kita menjaga perdamaian dan persatuan, pilih pemimpin yang berkualitas," ungkapnya.

Sementara dalam pertemuannya dengan sekitar seribu relawan Ansy-Jane di GOR Atambua, Jane meminta mereka untuk cermat dalam memilih pemimpin NTT lima tahun ke depan dan yang telah terbukti bekerja untuk kemajuan NTT.

Jane mencontohkan Cagub Ansy Lema, ketika menjadi anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, telah memperjuangkan bantuan alat pertanian untuk masyarakat Kabupaten Belu.
Lebih jauh Sis Jane mengungungkapkan, ia bersama pasangannya Ansy Lema telah menyiapkan berbagai program peningkatan ekonomi bagi rakyat NTT, terutama bagi kaum Perempuan NTT. Program khusus bagi kaum Perempuan dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan dan memperkuat posisi Perempuan NTT.

Bagi peraih suara sebanyak 56.055 di Dapil NTT 2 pada Pileg 2024 ini, pemberdayaan adalah kunci utama bagi perempuan untuk saling mendukung. Program “Perempuan Bantu Perempuan” merupakan program yang menyasar kaum ibu di desa dengan memberikan pembekalan berupa Latihan ketrampilan untuk membangun usaha sehingga bisa mandiri secara ekonomi.

“Saya dan Kaka Ansy punya cita-cita agar perempuan NTT saling menguatkan. Saat perempuan maju, keluarga dan masyarakat juga akan maju,” kata Jane yang sudah berkeliling hampir semua desa di Daratan Pulau Sumba, Pulau Timor, Rote dan Sabu sejak 15 tahun lalu.

Dalam kunjungannya menemui relawan Ansy-Jane di GOR Atambua, Jane Suryanto juga sempat mengunjungi Pasar Atambua. Dalam kunjungannya di pasar, ratusan pengumjung maupun para penjual menyambut kedatangan Jane. Ratusan warga beramai-ramai meminta untuk foto Bersama dengan calon wakil gubernur NTT itu. Dengan telaten pun, Jane melayani permintaan warga untuk foto Bersama.

Sejumlah warga menilai program yang ditawarkan Paket Ansy – Jane telah menjawab kebutuhan Masyarakat NTT terutama kaum Perempuan. Kedua program bagi mama-mama di NTT dinilai sangat cocok dan membuktikan jika Jane Natalia Suryanto sangat memahami kondisi dihadapi perempuan di NTT saat ini.

Pasangan Ansy – Jane merupakan pasangan ideal, dimana Ansy berpengalaman di DPR RI, memiliki kemampuan mengelola pemerintahan dengan latar belakang pendidikannya.
Sedangkan Sis Jane sangat memahami kondisi mayarakat NTT karena ia sudah keluar masuk desa untuk mendalami kehidupan Masyarakat desa selama 15 tahun. Warga juga berharap Ansy – Jane mendapat dukungan luas Masyarakat NTT.

“Saya dan Kaka Ansy mau membangun NTT dengan semangat gotong royong dengan melibatkan semua elemen, terutama perempuan,” ujar Jane lagi.

Dalam berbagai kesempatan, Jane Suryanto menyampaikan komitmennya untuk terus mendorong anak-anak muda NTT agar berani tampil dan mengembangkan potensi mereka melalui berbagai aktivitas kreatif dan positif.

“Saya dan Kaka Ansy terus mendorong anak-anak muda untuk berani tampil dan menunjukkan bakat mereka. Ini baru permulaan. Masih banyak kegiatan lain yang akan kita laksanakan untuk masa depan yang lebih baik,” ucap Jane penuh semangat. “Semoga dengan diadakannya kegiatan seperti ini, semangat anak-anak muda NTT untuk mengasah dan mengembangkan bakat-bakat yang mereka miliki terus tumbuh,” katanya. (*/yl)

  • Bagikan

Exit mobile version