KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Sebanyak 24 perguruan tinggi (PT) yang tergabung dalam Forum Dekan Asosiasi Institut Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI) Wilayah V menggelar rapat kerja pengurus, rapat forum dekan dan kegiatan pengabdian masyarakat bersama di hotel Aston Kupang.
Puluhan delegasi dikirim untuk membahas dan meningkatkan pendidikan kedokteran di Indonesia. Kegiatan dilangsungkan selama dua hari terhitung 20-21 September 2024, dibuka oleh Rektor Undana, Maxs UE Sanam, Jumat (20/9).
Dekan Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Hewan (FKKH) Undana, Christina Olly Lada dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada ketua AIPKI Indonesia atas kepercayaan yang diberikan kepada Undana untuk menjadi tuan rumah kegiatan bergengsi ini.
“Kami sangat berterima kasih dan merasa terhormat atas kesempatan ini. NTT sebagai provinsi kepulauan memiliki banyak tantangan dan peluang dalam bidang kesehatan dan kami berharap kegiatan ini dapat mempererat kerja sama antarinstitusi pendidikan kedokteran di wilayah kami,” ujarnya.
Christina mengaku, kedokteran Undana baru berdiri tahun 2008 dan kedokteran hewan tahun 2010. Dalam perjalannya waktu, atas persetujuan kementerian, maka keduanya dileburkan menjadi satu.
“Dengan kehadiran fakultas ini tentu sangat memperkuat pendidikan di NTT,” ujarnya.
Menurutnya kegiatan ini juga menghadirkan pemateri tidak saja dari dalam negeri tetapi juga dari luar negeri. Berbeda dengan AIPKI wilayah lain, kegiatan tersebut juga dirangkai dengan beragam kegiatan termasuk bakti sosial operasi bibir sumbing.
Selain itu, para delegasi akan mengikuti kegiatan boat trip untuk memperkenalkan sejumlah pulau agar bisa melihat langsung kehidupan masyarakat dan ekosistemnya agar bisa melangsungkan pengabdian kepada masyarakat secara bersama.
Ketua AIPKI Wilayah V, Yuyun Yueniwati dalam laporannya menyatakan bahwa forum ini menjadi ajang penting untuk membahas perkembangan dan tantangan pendidikan kedokteran di wilayah V.
Ia mengatakan, forum ini dapat menjadi wadah diskusi dan berbagi pengalaman antarinstitusi, sehingga bisa bersama-sama meningkatkan kualitas pendidikan kedokteran.
Ia berharap forum ini dapat menghasilkan rekomendasi dan strategi yang dapat diterapkan oleh institusi pendidikan kedokteran perguruan tinggi di wilayah V untuk menghadapi tantangan di bidang kesehatan, terutama di daerah-daerah terpencil dan kepulauan seperti NTT.
Sementara itu, Ketua AIPKI Indonesia, Budi Santoso mengapresiasi penyelenggaraan forum ini dan menekankan pentingnya kolaborasi antarinstitusi pendidikan kedokteran untuk menghadapi tantangan di masa depan.
“Pendidikan kedokteran di Indonesia harus terus beradaptasi dengan perkembangan zaman. Forum seperti ini sangat penting untuk memperkuat jaringan dan kerja sama antarinstitusi pendidikan,” ungkapnya.
Rektor Universitas Nusa Cendana, Maxs UE Sanam turut menyampaikan kebanggaannya atas kepercayaan yang diberikan kepada Undana.
“Ini adalah sebuah kehormatan bagi kami. Kami berharap forum ini dapat memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan pendidikan kedokteran, tidak hanya di wilayah V, tetapi juga secara nasional,” jelasnya.
Forum yang berlangsung selama dua hari ini diisi dengan berbagai sesi diskusi, presentasi dan workshop yang berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan kedokteran serta penanganan masalah kesehatan di wilayah kepulauan seperti NTT.
Para peserta juga berkesempatan untuk berdiskusi mengenai kurikulum, penelitian dan program pengabdian masyarakat yang relevan dengan kebutuhan lokal.
Untuk diketahui, mencakup perguruan tinggi di wilayah Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan NTT. (cr6/ays/dek)