Siapkan Anak Muda Jadi Komunikator Imunisasi

  • Bagikan
IST POSE BERSAMA. Para peserta pelatihan komunikator kesehatan di Kota Kupang dan para pemateri pose bersama di sela kegiatan yang digelar di Hotes Sotis, Rabu (18/9).

Libatkan Pihak Terkait, Unicef Indonesia Gelar Portkesmas

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID– Sehat adalah hak dasar anak. Kesehatan bagi anak menjadi sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang anak yang optimal.

Karena itu, sebagai upaya melindungi anak dari ancaman penyakit, maka imunisasi harus rutin diberikan sejak usia bayi hingga usia sekolah. Walau imunisasi efektif dalam mencegah penyakit dan diberikan secara gratis, namun masih banyak terjadi penolakan di masyarakat.

Hoaks dan misinformasi yang beredar terkait dengan imunisasi dan juga efek samping menjadi salah satu yang sering membuat masyarakat ragu. Karena itu, Portal Kesehatan Masyarakat (Portkesmas) didukung oleh Unicef Indonesia bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Kupang, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang serta Kelompok Kerja Komunikasi Risiko dan Pelibatan Masyarakat (Pokja RCCE+) melalui inisiatif 'Jaga Bersama' menggelar kegiatan pelatihan komunikator kesehatan di Kota Kupang. Kegiatab ii digelar di Hotel Sotis selama dua hari yakni tanggal 18-19 September.

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan komunikasi perubahan perilaku guna meningkatkan minat warga terhadap imunisasi. Metode yan digunakan yakni Komunikasi Antar-Pribadi (KAP). Mengingat, anak berhak untuk mendapatkan ruang partisipasi.

Sehingga, kegiatan ini melibatkan 45 peserta dari perwakilan anak muda, guru, dan tenaga kesehatan di 10 kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, drg. Retnowati menyambut baik kolaborasi yang sudah dilakukan ini.

”Kami memerlukan dukungan dari semua pihak dalam menyukseskan capaian imunisasi. Dengan adanya inisiatif yang melibatkan anak muda ini, kami yakin mereka dapat menjadi edukator sebaya untuk meningkatkan minat teman-temannya terhadap imunisasi," kata drg. Retnowati.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Kupang, Dumuliahi Djami menjelaskan tentang pentingnya peran sekolah dalam menyukseskan imunisasi anak.

”Kami menyadari bahwa penting untuk memastikan anak murid kami tercegah dari berbagai penyakit dengan imunisasi. Maka dari itu, kami juga ikut ambil peran untuk terlibat dalam upaya edukasi kesehatan anak dan orang tua secara menyeluruh di sekolah,” tegasnya.

Hai Raga Lawa mewakili Kantor Perwakilan Unicef wilayah NTB-NTT menyampaikan komitmen Unicef Indonesia dalam memastikan hak anak dapat terpenuhi.

“Unicef mendukung pemerintah dalam memastikan anak mendapatkan imunisasi dan pengembangan kapasitas untuk bisa turut terlibat mempromosikan kesehatan. Salah satunya dengan inisiatif ini," ujarnya.

Vania Santoso selaku staf Keterlibatan Anak Muda Unicef Indonesia menyampaikan alasan melibatkan anak muda dalam pelatihan komunikasi ini.

”Kegiatan ini dibuat dengan harapan dapat memfasilitasi anak muda untuk ambil peran sebagai edukator imunisasi di lingkungannya. Kami yakin dengan memfasilitasi mereka untuk dilatih dan berjejaring dengan berbagai pihak lainnya dalam kegiatan ini akan membuka peluangnya untuk terlibat membantu lebih banyak di isu kesehatan di Indonesia," ujarnya.

Direktur Eksekutif Portkesmas, dr. Basra Amru juga menyampaikan komitmennya untuk terus memfasilitasi kolaborasi berbagai pihak dalam menyukseskan program imunisasi.

”Kolaborasi multi-pihak akan terus diperlukan dalam upaya kesehatan, imunisasi ini. Bersama Unicef Indonesia, kami siap memfasilitasi segala bentuk kolaborasi yang diperlukan untuk memastikan terpenuhinya hak anak dalam memperoleh kesehatan yang menyeluruh," ungkap Basra.

Salah satu peserta pelatihan dari perwakilan anak muda, Syafiah Juliana menggambarkan pengalamannya selama mengikuti kegiatan.

”Cara komunikasi yang diajarkan dalam pelatihan ini berbeda dengan cara komunikasi yang biasa saya temui disekitar. Dengan cara yang diberikan selama pelatihan ini, saya menjadi lebih percaya diri dalam menjelaskan materi imunisasi di lingkungan sekitar saya," ujarnya. (thi/gat/dek)

  • Bagikan