KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Pada elasa 17 september 2024 telah dilakukan pertemuan dari KADIN NTT bersama CCI Timor Leste (Chamber of Commerce and Industry Timor-Leste) atau Câmara de Comércio e Indústria de Timor-Leste (CCI-TL).
Ketua umum KADIN NTT, Bobby Lianto bersama tim yaitu Ketua tim Satgas percepatan Free Trade Zone (FTZ), Christofer Samara dan jajaran lainnya bertemu dengan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia di Timor Leste, Marley serta kontab hubungan luar negeri Timor Leste KADIN NTT, Martin Hutajulu.
Diterima oleh tim CCI Timor Leste yang dipimpin Vice President CCI-TL, Ruih Kastro serta hadir juga Vice President CCI bidang pariwisata, Gali Alvaro dan juga didampingi oleh Presiden CCI Dili, Helder Vieira dan Direktur Eksekutif CCI Timor Leste, Dominggus Natifidade.
Dalam pertemuan tersebut, KADIN NTT dan CCI Timor Leste yang mewakili dunia usaha dari kedua negara, yaitu Indonesia dan Timor Leste membahas tentang Free Trade Zone (Free Economic Zone).
Kedua belah pihak berkomitmen untuk masing-masing membentuk khusus tim Satgas Percepatan Free Trade Zone KADIN NTT maupun CCI Timor Leste.
Ketua Umum KADIN NTT, Bobby Lianto mengatakan, karena sebagai dunia usaha merasa ini sangat diperlukan untuk kebangkitan ekonomi Timor, yaitu Timor NTT dan Timor Leste.
"Kami juga akan mengawal agar semua perusahaan, pengusaha yang mau terlibat dalam Free Trade Zone harus dikawal dengan baik yaitu sebagai anggota CCI atau anggota KADIN dan yang diberikan rekomendasi oleh KADIN dan CCI," tutup Bobbi Lianto.
Ruih Kastro, Vice President CCI-TL juga menyampaikan terima kasih kepada KADIN Indonesia, KADIN NTT dan juga KADIN Manggarai Barat atas dukungan program di bidang pertanian, yang telah bersama dalam bantuan suport dari KADIN NTT bersama Petrosida Group Petrokimia Gresik, yang telah bekerja selama 1 tahun 2 bulan membuat templot penanaman padi dengan teknologi dan cara yang modern,Sehingga menghasilkan hasil panen yang luar biasa.
Ruih Kastro menyampaikan, sebelumnya hasil panen tani padi di Timor Leste rata-rata hanya satu setengah ton per hektar, tetapi hasil templot berubah menjadi 1 hektar dapat menghasilkan 7 bahkan sampai 11 ton.
"Sehingga Timor Leste CCI TL bangga bahwa hasil ini membuat mereka punya harapan dan mereka mentargetkan agar di tahun 2026, Timor Leste dapat Swasembada pagan," ujarnya.
Dalam pembicaraan tersebut juga, dibahas secara komprehensif tentang rencana-rencana dan potensi-potensi dari Free Trade Zone, termasuk juga suporting melalui perhubungan udara serta perhubungan laut yaitu dibukanya kapal Feri Roro dari Kupang, Atapupu, Dili.
"Mudah-mudahan tahun depan kita sudah bisa melayani jalur Kupang, Atapupu dan Dili dan sebaliknya," Jelas Yusak Victor Benu, Ketua INSA NTT.
Acara tersebut ditutup dengan penyerahan cinderamata. Pihak CCI TL menyerahkan cinderamata adalah karung beras bermerek manobod hasil produksi kerjasama dengan KADIN Indonesia. Maka dari itu, di packaging tersebut terdapat logo KADIN Indonesia.
Hasil pertemuan tersebut, kedua pihak mewakili dunia usaha baik Timor Leste maupun NTT Indonesia bersepakat untuk mengawal Free Trade Zone dari kedua pihak negara, dan juga serius berkomitmen untuk membangun perbatasan Timor dan membangun ekonomi di Pulau Timor melalui Free Trade Zone. (thi/dek)