KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi NTT telah menetapkan nomor urut tiga pasangan calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) NTT periode 2024-2029 di kantor KPU NTT, Senin (23/9).
Pasangan cagub Yohanis Fransiskus Lema dan Jane Natalia Suryanto (Ansy-Jane) mendapat nomor urut 1, paslon Emanuel Melkiades Laka Lena dan Johni Asadoma (Melki-Johni) mendapat nomor urut 2. Sedangkan, nomor urut 3 milik paslon Simon Petrus Kamlasi-Adrianus Garu (SIAGA).
Rapat pleno terbuka pengundian dan penetapan nomor urut calon oleh KPU NTT dihadiri oleh ketiga paslon didampingi pendukungnya masing-masing.
Rapat pleno yang dipimpin Ketua KPU NTT, Jemris Fointuna dan semua komisioner KPU itu dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Lalu dilanjutkan dengan penarikan nomor urut. Selanjutnya ditetapkan oleh KPU melalui berita acara.
Dengan mengantongi nomor urut, ketiga pasangan akan mengikuti tahapan deklarasi pilkada damai dan mulai “perang” merebut dukungan melalui kampanye terhitung 25 September hingga 23 November 2027.
Ketua KPU NTT, Jemris Fointuna usai penetapan menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang sudah berpartisipasi menyukseskan jalannya pleno.
Dikatakan, ketiga pasangan calon selanjutnya akan mengikuti deklarasi damai dan kampanye. “Pasangan calon akan memulai masa kampanye selama 60 hari ke depan,” katanya.
Anggota KPU Provinsi NTT, Baharudin Hamzah menambahkan, setelah penetapan nomor urut, para cagub menggunakan waktu untuk berkampanye. Pelaksanaan kampanye akan dibagi dalam tiga zona untuk kampanye rapat umum.
“Sebelum kampanye paslon diharuskan untuk menyerahkan laporan awal dana kampanyenya,” katanya.
“Sesuai dengan PKPU, setiap pasangan hanya diberikan kesempatan melakukan kampanye terbuka sebanyak dua kali. Sedangkan tatap muka, dialog terbatas dan memasangkan alat peraga tetap dilakukan di 22 kabupaten/kota,” tambahnya.
Cagub Yohanis Fransiskus Lema dalam sambutannya mengatakan, nomor urut 1 yang dia peroleh bersama pasangannya Jane Natalia Suryanto adalah sebuah penyatuan hati untuk NTT.
Politisi PDI Perjuangan NTT itu menyebut, nomor 1 juga menggambarkan bahwa pasangan ini menjadi satu-satunya yang punya kandidat perempuan. Baginya, perempuan dan laki-laki ibarat sepasang burung rajawali.
"Ini wujud penghormatan dan penghargaan yang tinggi seorang Ansy Lema kepada kaum perempuan NTT. Kami hadir sebagai mitra sejajar," kata dia.
Ia ingin pelaksanaan pilkada bermutu dan bermartabat. Kontestasi itu harus menghadirkan ide dan gagasan sekaligus melahirkan solusi.
"Ini adalah kesempatan bagi rakyat untuk memeriksa rekam jejak dari masing-masing calon dari tiga paket pasangan calon ini," kata dia.
Ansy Lema meminta masyarakat untuk mengecek kembali segala hal yang sudah dilakukan para kandidat. Ansy Lema kemudian menjabarkan mengenai lima bagian penting yang akan menjadi gagasan dalam pertarungan politik ini.
Sementara Melki Laka Lena cagub nomor urut 2 dalam sambutannya menyerukan pelaksanaan pemilihan gubernur (pilgub) NTT tanpa isu SARA.
Dia mengatakan, dalam perhelatan pilkada akan ada banyak isu yang berseliweran di media sosial. Namun, dia meminta pelaksanaan pilkada dihadapi dengan senyum.
"Nomor urut yang kami peroleh ini sama dengan harapan dari teman-teman. Kami kontestasi pilgub ini dengan riang gembira. Saya berharap kita meminimalisir isu suku, agama. Ini penyakit. Tolong jangan gunakan isu suku, agama untuk peroleh kemenangan. Itu membuat kita sulit maju di NTT," ujarnya.
Ketua Golkar NTT itu mengajak masyarakat NTT untuk memeriksa rekam jejak dari para calon yang bertarung di pilgub NTT. Baginya urusan SARA ada pada tempat tertentu. Dia tidak ingin isu itu mendominasi suasana politik di NTT.
Dia mengatakan, pada suatu waktu ada pembicaraan bersama dengan kandidat berkaitan dengan membangun NTT. Karena ini tahap pertama, maka dia minta suasana politik lima tahun ini berjalan lancar dan kondusif.
Melki juga menegaskan, dia dan pasangannya Johni Asadoma membuka diri untuk berdialog dengan siapapun yang tujuannya membangun NTT.
"Kami ingin agar membangun NTT itu adalah kita berbuat dengan sama-sama. Banyak orang dari luar (Diaspora NTT) itu ingin NTT. Saya dan Ka Johni Asadoma akan menawarkan sebuah pola, di mana seluruh orang NTT mereka akan kita fasilitasi untuk urus NTT bareng-bareng," ujarnya.
Baginya, itu merupakan salah satu gagasan. Pola ini juga sudah dilakukan beberapa negara maju. Koneksi dia dan Johni Asadoma akan menjadi kekuatan bersama untuk merangkul semua kekuatan.
"Apabila kami ada kurang lebih dalam perjalanan ini, tolong kami dikoreksi dan diberitahu lebih awal. Kami tentu banyak salah-salah dalam pilkada ke depan, tolong di kita saling koreksi supaya suasana politik di NTT lebih baik lagi," katanya.
Cawagub Johni Asadoma mengapresiasi proses pengundian nomor urut bagi paslon. Mantan Kapolda NTT itu mengaku semua nomor yang didapat punya kategori baik. Dia mengajak menjalankan kontestasi secara damai.
"Mari kita berkontestasi secara sehat, sportif, fair untuk NTT yang lebih maju," kata John Asadoma.
Sedangkan cagub Simon Petrus Kamlasi mengatakan, paket SIAGA (Simon Petrus Kamlasi-Andre Garu) lihai mengeksekusi program. Dia menyebut, nomor 3 merupakan angka yang punya kekuatan.
"Ide gagasan tapi eksekusi penting. Inilah untungnya orang terakhir," tegas Simon Kamlasi merespons nomor urut 3 yang diperoleh.
Dia memuji sosok Melki Laka Lena dan Ansy Lema. Simon Kamlasi juga mengaku banyak pengalaman yang dibagikan Johni Asadoma selaku seniornya. Dia bilang masyarakat NTT perlu berbahagia dengan para kandidat paslon yang ada.
"NTT ini secara tidak sadar mengangkat paket yang hebat. Rekam jejaknya tidak diragukan lagi. Saya intip semua program relatif sama. Yang jelas saya dan pak Andre sedikit berbeda, kami akan bersiaga. Hanya itu yang kami andalkan," ujar dia.
Cawagub Andre Garu menambahkan, semua kandidat yang adalah saudara. Dia sepakat dengan Melki dan Ansy mengenai politik riang gembira. Andre bahkan meminta tim sukses agar tidak membuat suasana politik menjadi tegang.
Dia mengajak semua kandidat dan pendukungnya bekerja dengan fair dan aman tanpa tensi tinggi. Baginya proses ini merupakan kerja kemanusiaan.
"Ini pesta demokrasi harus riang gembira. Kalau ketiga pasangan ini saja ketawa-ketawa, rakyat juga harus senyum. Jangan tegang kepala terutama tim sukses. Sama-sama kita berjuang," ujarnya. (cr6/ays/dek)