KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) P2DD Tahun 2024 yang mengusung tema ‘Digitalisasi Transaksi Pemda untuk Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Daerah’ diselenggarakan di Jakarta, Senin, (23/9).
Dalam kesempatan tersebut, hadir Menteri Koordinator bidang Perekonomian RI, Gubernur Bank Indonesia, Menteri Keuangan RI, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI.
Dalam Rakornas tersebut, Menteri Koordinator bidang Perekonomian RI sekaligus Ketua
Satgas P2DD menyampaikan bahwa percepatan digitalisasi menjadi kunci untuk akselerasi pertumbuhan ekonomi serta dibutuhkan kerja bersama antar lembaga antara pusat dan daerah.
Pada Rakornas P2DD Tahun 2024 ini juga diberikan apresiasi kepada Pemerintah Daerah Provinsi, Kota dan Kabupaten serta BPD yang telah berkontribusi aktif dalam percepatan dan perluasan digitalisasi dalam penyelesaian transaksi pemerintah daerah melalui Program Championship 2024.
Khusus untuk NTT berhasil memperoleh 3 penghargaan terbaik, yaitu TP2DD Provinsi Terbaik 2024 diraih oleh Provinsi NTT, TP2DD Kota Terbaik 2024 diraih oleh Kota Kupang, dan TP2DD Kabupaten Terbaik 2024 diraih oleh Manggarai Barat.
Pencapaian ini menjadi bukti adanya sinergi dan kolaborasi yang saling mendukung antara
Bank Indonesia dan pemerintah daerah dalam mengembangkan, serta memperluas implementasi
penyelesaian transaksi pemerintah daerah secara digital, seperti menggunakan QRIS.
Hal ini terlihat pada triwulan II 2024, PAD seluruh pemda NTT tercatat mencapai Rp 1,26 Triliun. Jumlah ini meningkat sebesar 4,72% (yoy) dari sebesar Rp 1,21 Triliun pada Triwulan II 2023.
Hal ini disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Agus Sistyo Widjajati. Dia menjelaskan, pertumbuhan QRIS di Provinsi NTT terus mengalami peningkatan yang eksponensial. Posisi pada Agustus 2024, dari sisi transaksi QRIS di Provinsi NTT tercatat mencapai
3,46 juta transaksi atau tumbuh hingga 1057% (yoy) dibanding Agustus 2023 yang mencapai 298ribu transaksi. Dari sisi nominal tercatat mencapai Rp. 442 Miliar atau tumbuh sebesar 854% (yoy) dibanding Agustus 2023 yang mencapai Rp 46,46 Miliar.
Dari sisi merchant, sampai dengan bulan Agustus 2024, tercatat 246ribu merchant telah menerima pembayaran menggunakan QRIS, atau tumbuh sebesar 9,74% (ytd) dibanding Desember 2023, yang tercatat sebanyak 224ribu merchant.
"Secara pengguna, tercatat sebanyak 298ribu masyarakat NTT sudah bertransaksi menggunakan QRIS, atau tumbuh sebesar 6,08% (ytd) dibanding Desember 2023 yang tercatat sebanyak 281ribu pengguna," ungkapnya.
Ke depannya, kata dia, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT bersama dengan seluruh pemda yang ada di Provinsi NTT dan stakeholders lainnya akan terus senantiasa mendorong
percepatan digitalisasi melalui peningkatan Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD). (thi/dek)