Jadi Barometer Penanda Ekosistem Perairan Sehat

  • Bagikan
IST PENJELASAN. Ketua tim PKM, Susy Herwaty saat memberikan penjelasan kepada masyarakat tentang pentingnya melestarikan penyu sebagai hewan yang dilindungi kepada masyarakat pesisir Pantai Tablolong, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang belum lama ini.

Ketika Masyarakat Desa Tablolong Diberi Edukasi Lestarikan Populasi Penyu

Pelestarian penyu kini menjadi perhatian serius pemerintah. Hal ini dilakukan karena keneradaan penyu saat ini makin sedikit. Karena itu, penyu merupakan salah satu hewan yang dilindungi.

IMRAN LIARIAN, Kupang_

PENYU memiliki peran penting bagi ekosistem perairan. Karena itu, sangat penting untuk membangun pemahaman yang baik dan benar kepada masyarakat, terutama masyarakat pesisir pantai untuk bersama menjaga populasi penyu.

Seperti yang dilakukan oleh Program Studi (Prodi) Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan Universitas Muhammadiyah Kupang (UMK) Kupang bersama Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) dengan melakukan pelatihan konservasi penyu di Pantai Tablolong, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Provinsi NTT.

Ketua Tim PKM, Susy Herwaty dan anggotanya Lutfiah Usman, Benediktus Boli, Abdul Azis dan Theresia Sari fokus melatih dan mengedukasi masyarakat nelayan untuk bersama menjaga populasi penyu.

Kegiatan ini terselenggara atas dukungan hibah DRTPM Kemristekdikti Tahun Anggaran (TA) 2024. Kegiatan ini juga tTmelah berlangsung sejak 31 Agustus dan hingga kini masih terus berlanjut.

Susy Herwaty menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan aplikasi dari Tridharma Perguruan Tinggi dengan melibatkan dosen dan mahasiswa.

"Yang menjadi latar belakang kami ini sebenarnya sudah ada penelitian yang kami lakukan itu menunjukkan karakteristik peneluran Penyu di Pantai Tablolong," jelas Susy, Rabu (25/9).

Di lokasi penelitian juga didapati jejak penyu dan sarang peneluran penyu. Paling banyak ditemukan adalah penyu jenis sisik dan penyu lekang. Karakteristik kedua penyu ini yakni wilayah pesisir Pantai Desa Tablolong ternyata cocok.

"Kami membuat pelatihan kepada masyarakat tentang informasi dan edukasi bagaimana melestarikan populasi penyu," kata Susy.

Penyu, katanya, merupakan hewan yang dilindungi dan perkembangbiakannya itu membutuhkan waktu 40 tahun.

Dikatakan bahwa kehadiran penyu memiliki peran penting buat ekosistem laut. Hal inilah yang diedukasi kepada masyarakat. Keberadaan penyu juga sebagai barometer penanda bahwa ekosistem perairan di sekitar itu dalam keadaan sehat.

"Kalau ekosistem perairan tidak sehat berarti tidak ada penyu di situ. Nah ini sekarang penyu juga mulai berkurang," ujarnya.

Penyu juga sangat sensitif sekali. Jika penyu ingin pergi ke darat lalu ada suara bising maka penyu itu tidak akan naik ke darat.

"Kalau ekosistem perairan bagus berarti tersedia berbagai sumber daya alam," ungkapnya.

Outputnya yang paling penting adalah membangun pemahaman kepada masyarakat untuk melestarikan Penyu yang ada di Pantai Tablolong.

Bahkan, status penyu juga sebagai biota langka yang dilindungi. Sehingga, dalam pelatihan juga memberikan pemahaman dari aspek manajemen.

Dalam hal ini, penataan organisasi dalam upaya meningkatkan kemampuan manajemen yang meliputi manajemen lapangan, survey, manajemen tatacara dan relokasi telur penyu dari habitat alami ke sarang serta manajemen lainnya. (gat/dek)

  • Bagikan