SURABAYA, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID– Wajah tim ekonomi pemerintahan baru banyak ditunggu pelaku usaha, termasuk di sektor properti. Sembari menunggu kebijakan mengenai insentif properti, pengembangan rumah premium banyak dilakukan. Salah satunya di kawasan Surabaya Raya.
Direktur Ciputra Group Agung Krisprimandoyo mengatakan, keputusan pengembang dalam membangun rumah kelas menengah ke atas merupakan pilihan logis. Pasalnya, kondisi ekonomi secara umum saat ini dipenuhi dengan sentimen positif.
”Kita bisa lihat bahwa suku bunga The Fed dan BI turun. Hal itu pasti disusul dengan gerakan perbankan untuk genjot KPR,” jelasnya saat meluncurkan rumah baru, Veldhoven, di CitraHarmoni Sidoarjo kemarin (23/9).
Menurut dia, sebagian besar produk yang diluncurkan saat pandemi dan setelahnya memang menengah ke bawah. Hal itu membuat suplai rumah middle up makin terbatas. Akhirnya, banyak pengembang kembali menggarap segmen tersebut dengan anggapan ekonomi akan membaik.
Pihaknya mengaku mengembangkan produk tersebut juga untuk berjaga-jaga. Barangkali insentif pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPNDTP) bisa diperpanjang.
”Kita tunggu saja bagaimana kebijakan dari tim ekonomi pemerintah baru. Kalau ternyata kebijakannya diperpanjang, artinya kita punya rumah stok yang bisa dijual menggunakan insentif,” jelasnya.
Prediksi itu bukan tanpa alasan.Pemerintah sudah berkali-kali memperpanjang atau menghidupkan kembali insentif. Terakhir, insentif PPNDTP yang seharusnya hanya disalurkan 50 persen kini kembali menjadi 100 persen.
Kebijakan itu, diakui General Manager CitraHarmoni Rosmelia Mayasari, selalu berhasil mendorong masyarakat untuk membeli properti.
”Menurut pengalaman saya, yang paling laku duluan justru rumah segmen menengah ke atas. Karena itu, kami meluncurkan 16 unit rumah dengan lebar delapan meter,” paparnya. (bil/fal/thi/dek)