Peta Desa Wujudkan SDGs Desa

  • Bagikan
IST SERAHKAN PETA. Ketua Tim PKM, Christiani Chandra Manubulu menyerahkan peta berbasis ke kepala Desa Penfui Timur, Zem Tafoki belum lama ini.

Unwira Kupang Jawab Kebutuhan Pemdes Penfui Timur

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang melalui Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) menjawab kebutuhan Pemerintah Desa (Pemdes) Penfui Timur akan peta desa yang akurat.

Tim PKM yang diketuai oleh Christiani Chandra Manubulu, bersama Sri Santi Leoporda Maria Fatima Seran dan Krisantos Ria Bela sebagai anggota tim, berhasil menyusun peta administrasi desa berbasis Sistem Informasi Geografis.

Peta tersebut disusun melalui kerja sama dengan Pemdes Penfui Timur dan seluruh perangkat desa, sebagai langkah strategis untuk mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) Desa yang dicanangkan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) RI.

Ketua Tim PKM, Christiani Chandra Manubulu, menyatakan bahwa terdapat berbagai permasalahan di lapangan terkait pemahaman perangkat desa mengenai syarat pembuatan peta administrasi yang baik dan benar.

Selain itu, peta desa yang ada sebelumnya tidak menggambarkan kondisi nyata desa. Oleh karena itu, tim PKM menawarkan solusi dengan pendekatan partisipatif.

“Kami berharap dengan diskusi yang interaktif, peta yang dihasilkan akan benar-benar akurat dan mampu menampilkan potensi desa, tata guna lahan, serta sarana dan prasarana yang ada. Ini akan menjadi alat penting bagi desa untuk memberdayakan diri dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkap Christiani.

Dalam proses penyusunan peta, aparat desa dan masyarakat juga dilatih agar memahami mekanisme pembuatan peta potensi desa. Hal ini penting untuk memastikan bahwa peta desa dapat diperbarui di kemudian hari sesuai dengan perubahan waktu dan aktivitas manusia.

Dengan peta berbasis sistem informasi geografis yang sesuai standar, Pemdes Penfui Timur diharapkan mampu merencanakan pengembangan desa jangka menengah dan panjang, yang berbasis pada informasi akurat.

Peta berbasis sistem informasi geografis ini dibuat sesuai dengan ketentuan Permendesa PDTT No. 13 Tahun 2020, yang mengatur tentang pendataan desa, pemetaan potensi dan sumber daya, serta pengembangan teknologi informasi dan komunikasi sebagai langkah memperluas kemitraan pembangunan desa.

Lebih lanjut, kegiatan ini juga menjadi bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), di mana dua mahasiswa Program Studi Teknik Sipil semester enam turut dilibatkan. Mereka akan mendapatkan rekognisi sebesar 6 SKS setelah berakhirnya program ini.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan kompetensi dalam bidang geografi, khususnya dalam pemetaan potensi desa berbasis sistem informasi geografis.

Manfaat kegiatan ini tak hanya dirasakan oleh masyarakat desa, tetapi juga oleh para mahasiswa dan dosen. Mahasiswa mendapat pengalaman nyata di luar kampus, meningkatkan keterampilan dan kesiapan kerja, sementara dosen dapat berkegiatan di luar kampus dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.

Dengan adanya peta desa berbasis sistem informasi geografis ini, Desa Penfui Timur kini memiliki inventarisasi awal yang dapat digunakan untuk pengembangan berkelanjutan.

“Desa Penfui Timur diharapkan dapat berkontribusi dalam mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan, seperti desa tanpa kemiskinan, ekonomi yang tumbuh merata, serta desa yang peduli kesehatan, pendidikan, dan lingkungan,” pintanya.

Kepala Desa Penfui Timur, Zem Tafoki mengaku bersyukur karena lewat kerjasama dengan Unwira Kupang akhirnya desa tersebut memiliki peta yang lengkap.

“Saya sangat merespon karena ini sangat membantu kami. Masyarakat juga mendapat pemahaman terkait batas-batas desa,” kayanya.

Ia menyebut, desa Penfui Timur sudah memiliki Peta namun tidak lengkap sebagaimana kebutuhan dan perkembangan saat ini.

“Batas-batas, fasilitas umum sudah tertata baik. Ke depan ada hal-hal yang kami butuh untuk pembangunan sudah bisa diketahui,” sebutnya.

“Saya senang sekali karena kebutuhan akan peta yang jelas sangat dibutuhkan karena menjadi syarat awal dalam pengembangan dan pembangunan awal kedepannya,” pungkasnya. (cr6/gat)

  • Bagikan