BARCELONA,TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID – FC Barcelona masih menjadi satu-satunya klub yang meraih start sempurna di liga elite Eropa musim ini.
Barca meraih kemenangan ketujuh dalam tujuh penampilan LALIGA setelah mengungguli Getafe CF 1-0 di Estadi Olimpic Lluis Companys kemarin (26/9).
Kemenangan yang didapat lewat gol semata wayang bomber Robert Lewandowski pada menit ke-19 itu menjadi kemenangan tersulit Barca dibandingkan enam laga sebelumnya.
Dengan hanya menyarangkan sebiji gol, Blaugrana –sebutan lain Barca– membutuhkan 15 kali tembakan. Upaya terbanyak skuad besutan Hansi Flick dalam menciptakan gol di LALIGA musim ini. Sebelumnya, gol Barca didapatkan rata-rata setelah melakukan sembilan kali tembakan.
Permainan bertahan Azulones –sebutan Getafe CF– yang memainkan 22,1 persen penguasaan bola tidak mudah untuk ditembus pemain Barca.
’’Kami paham lawan seperti inilah (Azulones yang bermain ultradefensif, Red) suatu saat akan kami hadapi. Kami tidak menampilkan permainan terbaik, tetapi kami masih jadi pemenang,’’ kata gelandang bertahan Barca Eric Garcia sebagaimana dilansir Diario AS.
Senada dengan Eric Garcia, bek kiri Barca Alejandro Balde mengklaim timnya butuh bermain cerdik menghadapi lawan dengan tipikal seperti Azulones.
’’Kami mencoba membuat mereka kelelahan dan setelah itu kami bisa mencetak gol,’’ katanya dilansir Movistar.
’’Kami menderita dalam 5–10 menit terakhir (ketika Getafe CF berusaha menyamakan kedudukan, Red). Tapi, kami telah menciptakan gol di awal dan Anda tidak selalu bisa menang dengan lebih dari satu gol,’’ sahut bek kanan Barca Jules Kounde kepada Mundo Deportivo.
Menurut Kounde, streak tujuh kemenangan telah membuat timnya makin konfiden. Barca pun berpeluang meneruskan streak menjadi delapan kemenangan saat bertandang ke markas CA Osasuna, El Sadar, pada Minggu (29/9) dini hari.
Streak delapan kemenangan merupakan rekor yang pernah diraih Barca di era kepelatihan Gerardo ”Tata” Martino pada musim 2013–2014.
Karakter Los Rojillos –julukan CA Osasuna– yang sama seperti Getafe CF menjadi tantangan bagi Raphinha dkk.
Osasuna termasuk tim yang memiliki rerata penguasaan bola di bawah 50 persen. Bedanya, jika Getafe sampai 43 persen, Osasuna masih 47 persen.
’’Aku tidak peduli dengan rekor. Yang aku tahu laga-laga berikutnya bakal lebih sulit,’’ kata Hansi kepada Barca Universal.(ren/c17/dns/jpg/rum/dek)