KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Universitas Katolik Widya Mandira (UNWIRA) Kupang mencatat sejarah baru dalam penyelenggaraan wisuda sarjana dan pascasarjana. Pada Sabtu (28/9), UNWIRA sukses mengukuhkan sebanyak 1.021 lulusan dalam dua sesi wisuda yang digelar di Aula Sta. Maria Immaculata, Kampus Penfui, Kupang.
Rektor UNWIRA, P. Dr. Philipus Tule, SVD, mengungkapkan bahwa jumlah wisudawan kali ini merupakan yang terbanyak dalam sejarah 44 tahun berdirinya universitas tersebut.
"Ini adalah momen bersejarah bagi kita semua. Dengan jumlah 1.021 wisudawan diantaranya, 42 orang Magister dan 979 orang Sarjana. Ini menjadi pencapaian luar biasa bagi UNWIRA," ujar P. Philipus.
Dalam sambutannya, P. Philipus juga menegaskan bahwa meski jumlah lulusan sangat banyak, mutu pendidikan dan kualitas lulusan tetap menjadi prioritas.
"Kami terus berkomitmen untuk memberikan yang terbaik dalam pendidikan. Keberhasilan ini bukan hanya dalam hal jumlah, tetapi juga kualitas lulusan yang siap bersaing di dunia kerja," tambahnya.
Dengan bertambahnya wisudawan tersebut, UNWIRA kini telah mencetak lebih dari 20.000 alumni yang tersebar di berbagai wilayah, baik di dalam maupun luar negeri.
Berbagai prestasi telah diraih oleh para mahasiswa UNWIRA, baik di tingkat nasional maupun internasional. Selain itu, universitas ini juga semakin berkembang dengan dibukanya dua program studi baru, yaitu Teknologi Pangan dan Pendidikan Profesi Guru, berdasarkan Surat Keputusan dari pemerintah.
Ketua Yayasan Pendidikan Katolik Arnoldus Kupang, P. Dr. Ubaldus Djonda, SVD, MA, menekankan pentingnya ilmu pengetahuan dan karakter sebagai bekal utama bagi para lulusan dalam menghadapi tantangan di era globalisasi.
"Bekal ilmu, karakter, serta kreativitas yang kalian peroleh selama di UNWIRA akan menjadi modal berharga untuk menghadapi tantangan masa depan, termasuk fenomena pengangguran," ungkapnya.
Ia juga mengajak para lulusan untuk terus belajar dan tidak berhenti berinovasi. Yayasan, lanjut P. Ubaldus, berkomitmen untuk terus memajukan UNWIRA, dengan pembangunan kapela dan gedung Fakultas Teknik sebagai bukti nyata.
Perwakilan LLDIKTI Wilayah XV, Agustinus Fahik, dalam pidatonya menyoroti pentingnya kesiapan sumber daya manusia (SDM) yang unggul di era perdagangan bebas.
"Lulusan UNWIRA harus siap menghadapi tantangan global dengan profesionalisme dan kemampuan yang relevan dengan kebutuhan pasar," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Ambrosius Kodo, yang mewakili Penjabat Gubernur NTT, mengingatkan para wisudawan bahwa tantangan sebenarnya baru dimulai setelah mereka meninggalkan kampus.
Dengan semangat baru dan bekal ilmu yang telah diperoleh, para lulusan UNWIRA diharapkan siap bersaing dan berkontribusi dalam pembangunan bangsa, khususnya di Provinsi NTT.
"Wisudawan akan ditantang dengan pertanyaan 'sudah kerja di mana?' setelah lulus. Jadi, manfaatkan ilmu dan pengalaman yang kalian miliki untuk memberikan kontribusi nyata bagi daerah ini," katanya.
Untuk diketahui, terdapat delapan lulusan terbaik dengan IPK tertinggi dan dengan lulus dengan predikat Pujian sebanyak 441 orang yang IPK-nya berkisar antara 3,51-3,85.
Delapan lulusan terbaik untuk gelar Magister adalah Hamzah, S.Ag, MM dengan IPK 3,92 dan untuk gelar Sarjana atas nama Maria Pricilia Dima, S.E (Prodi Ekonomi Pembangunan) dengan IPK 3,90, Bertoldus Juardi Kiy, S.Pd (Prodi Pendidikan Fisika) dengan IPK 3,87, Neang Piepet Atamani, S.Kom (Prodi Ilmu Komputer) dengan IPK 3,71.
Selain itu, Maria Onefatima Nifu, S.I.Kom (Prodi Ilmu Komunikasi) dengan IPK 3,82, Mericiana Yulita Fin Tae, S.H (Prodi Hukum) dengan IPK 3,88, Wilem Pieter Son, S.Fil. (Prodi Ilmu Filsafat) dengan IPK 3,70, dan Giovani Prisciano Weka Teku, S.Si (Prodi Kimia) dengan IPK 3,65. (cr6/thi/dek).