drg. Retnowati: Nyamuk Tidak Lagi Tularkan DBD
KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kupang kini terus melanjutkan program nyamuk wolbachia. Kini, program wolbachia sementara dilakukan di dua kecamatan di Kota Kupang yakni di Kecamatan Kelapa Lima dan Kecamatan Maulafa.
Kepala Dinkes Kota Kupang, drg. Retnowati saat diwawancarai, Selasa (1/10) mengatakan hal tersebut. Menurut drg. Retnowati bahwa sebagian nyamuk di Kota Kupang sudah berwolbachia atau tidak lagi menularkan virus demam bedarah dengue (DBD) setalah adanya program wolbachia di Kecamatan Oebobo.
"Hal ini sudah dibuktikan dengan hasil laboratorium di Surabaya yang menunjukan bahwa nyamuk yang diambil sampel itu sudah merupakan nyamuk wolbachia. Artinya bahwa upaya kita untuk menurunkan angka DBD di Kota Kupang bisa dikatakan berhasil," ujarnya.
drg. Retnowati menjelaskan bahwa untuk melanjutkan program wolbachia ini, maka akan dimulai di Kecamatan Maulafa dan Kelapa Lima dan saat ini sudah mulai dilakukan sosialisasi kepada masyarakat setempat.
"Nantinya, kami akan lanjutkan program ini dengan penyerahan bibit-bibit nyamuk wolbachia atau telur-telur nyamuk di rumah-rumah warga yang sudah dipilih atau merupakan kader yang dipilih," ungkapnya.
Dia juga mengaku bahwa dengan adanya pengembangan dan penerapan program nyamuk wolbachia ini maka kasus DBD di Kota Kupang pun menurun.
"Dapat dilihat beberapa waktu lalu, di mana terjadi hujan selama beberapa hari. Namun, tidak ada kasus DBD yang dilaporkan," ungkapnya.
Kasus DBD, kata dia, sangat berkurang dari sebelumnya dan untuk tingkat kasusnya tidak pada stadium lanjut atau sampai dilarikan ke rumah sakit. Karena, kasus pada pasien bisa tertangani dengan baik.
Namun demikian, dia meminta juga masyarakat agar terus melakukan upaya pembersihan sarang nyamuk (PSN) dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Karena, kata dia, kebersihan yang diciptakan tidak akan mengundang nyamuk untuk bersarang.
"Upaya-upaya untuk memusnahkan sarang nyamuk pun harus terus dilakukan sehingga jangan sampai terabaikan. Jadi, walaupun pemerintah gencar dengan program nyamuk wolbachia, namun masyarakat pun harus tetap memperhatikan kebersihan dan melakukan upaya pencegahan," tambahnya.
Terpisah, Wakil Ketua I DPRD Kota Kupang, Jabir Marola mengatakan bahwa upaya pemerintah untuk menurunkan angka kasus demam berdarah di Kota Kupang perlu mendapat apresiasi. Namun, harus tetap ditingkatkan.
"Jadi, bagaimana pun, ketika musim hujan di Kota Kupang, masih ada kasus DBD yang ditemui. Sehingga, diharapkan agar pada musim hujan 2024 sampai 2025 nanti, kasus DBD tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya. Apalagi, dengan berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah saat ini," ungkapnya.
Dia juga meminta agar dinas teknis untuk memperhatikan dan mengevaluasi program nyamuk wolbachia ini secara menyeluruh. Tujuannya agar bisa disosialisasikan secara baik kepada masyarakat, agar masyarakat pun paham dan tidak ada lagi penolakan seperti sebelumnya. (thi/gat/dek)