Seremoni Adat Awali Pembangunan Saluran Irigasi

  • Bagikan
ALEX SEKO/TIMEX SEREMONI ADAT. Pembukaan irigasi di Kelurahan Rewarangga dilakukan dengan seremoni adat, Senin (30/9).

ENDE, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Program padat karya tunai Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II yakni pembangunan irigasi di Kelurahan Rewarangga Kecamatan Ende Timur, mulai dilaksanakan.

Pelaksanaan diawali dengan seremoni adat, Senin (30/9) bertempat di daerah aliran sungai, tepatnya di Waturoga.

Acara dihadiri oleh tokoh adat, pemilik lahan, lurah, Babinsa, PPL, pendamping P3TGAI, P3A dan anggota kelompok tani.

Lurah Rewarangga, Antonius Andriyanto saat dikonfirmasi, Senin (30/9) menjelaskan, tujuan seremoni adat untuk menghargai kearifan lokal dari masyarakat dan untuk menghargai tanah dan leluhur agar pembangunan bisa berjalan lancar.

"Seremoni yang dilakukan ini agar pembangunan irigasi bisa berjalan dengan baik dan lancar. Kita sangat menghargai adat dan budaya yang ada dalam masyarakat," sebut Antonius.

Dijelaskan, Kelurahan Rewarangga Kecamatan Ende Timur, di tahun 2024 mendapat alokasi anggaran dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II.

Bantuan tersebut diperuntukan bagi P3A Tiwutana Kelurahan Rewarangga berupa saluran irigasi tersier padat karya tunai.

Dijelaskan, P3A menerima anggaran sebesar Rp 195 juta yang nantinya irigasi tersier tersebut akan mengairi lahan produktif 0,4 hektare dari lahan keseluruhan 7 hektare.

"Harapannya ada keberlanjutan program sehingga lahan 7 hektare bisa dikelola secara maksimal dengan adanya saluran irigasi tersier," katanya.

Menurut Antonius, irigasi nantinya tidak hanya diperuntukkan bagi padi sawah, tetapi juga untuk tanaman hortikultura.

Menurut dia, program tersebut sangat   mendukung dalam rangka upaya mendorong partisipasi aktif masyarakat dan seluruh pihak dalam melaksanakan aksi lokal untuk meningkatkan ketahanan pangan dan juga ketahanan terhadap dampak perubahan iklim.

Dirinya berharap, dengan adanya pembangunan irigasi tersier nantinya bisa menekan laju inflasi di sektor pertanian akibat kondisi ekstrem iklim lewat pemanfaatan irigasi untuk pertanian. (kr4/ays/dek)

  • Bagikan

Exit mobile version