KUPANG,TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Calon Gubernur-Wakil Gubernur Yohanis Fransiskus Lema-Jane Natalia Suryanto mendapat tambahan amunisi dukungan dari masyarakat. Kali ini dukungan untuk Paket Manyala Kaka ini datang dari Relawan Komit Pro Jane yang mendeklarasikan dukungan untuk pasangan Ansy-Jane. Deklarasi ini dihadiri langsung Kaka Ansy dan Kaka Jane. Keduanya sangat gembira dan antusias ketika warga meneriakan yel-yel Manyala Kaka.
Disaksikan media ini, sekitar seribu relawan Komit Pro Jane Kota Kupang telah berkumpul di Taman Alun-Alum Kelapa Lima sejak pukul 14. 00 Wita. Berpakain serba hitam bertuliskan Relawan Komit Pro Jane, mereka datang dari 51 kelurahan di Kota Kupang. Mereka dikoordinir oleh Ketua Relawan Komit Pro Jane, Max Ndun.
Dalam pengantarnya di awal acara, Max Ndun menyampaikan, jika relawan yang hadir di tempat itu belum semuanya datang karena berbagai kesibukan. Para pasuskannya itu, kata Maxi Ndun siap untuk memenangkan Paket Ansy-Jane di Kota Kupang.
Ansy Lema maupun Jane Suryanto dalam orasinya di depan para pendukung menyampaikan terima kasih atas dukungan relawan dari enam kecamatan di Kota Kupang. Dukungan itu menambah semangat keduanya untuk bekerja keras memenangkan hati rakyat, khususnya warga Kota Kupang untuk memilih keduanya di tanggal 27 November 2024 mendatang.
Pasa acara tersebut, pasangan dengan Tagline Beta Cinta NTT ini terlebih dahulu memperkenalkan diri mereka masing-masing. Ansy menyebut jika dirinya adalah anak Kupang asli yang lahir dan besar di Keluran Oetete. Ia menamatkan pendidikannya di SD Don Bosco Kupang, kemudian melanjutkan Pendidikan SMP di Seminari Kisol-Manggarai dan SMA Syuradikara Ende.
Ia kemudian melanjutkan Pendidikan di luar NTT hingga menjadi jurnalis di berbagai media di Jakarta, termasuk menjadi presenter televisi. Dirinya kemudian terjun ke politik dengan terlebih dahulu menjadi juru bicara Gubernur DKI Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok. Disitulah ia bertemu dan beteman dengan Jane Natalia Suryanto.
Pada Pemilu 2019, Ansy kemudian menjadi Caleg DPR RI dari PDI Perjuangan dan berhasil duduk sebagai anggota DPR RI Dapil NTT 2. Di Senayan, lanjutnya, ia memilih Komisi IV, yang membidangi pertanian, perikanan dan kelautan karena ia menyadari bahwa masyarakat yang diwakilinya, yakni masyarakat NTT hidup dari ketiga sektor ini. Selama lima tahun menjadi legislator di senayan, Ansy mengaku selalu memperjuangkan Nasib masyarakat NTT yang hidupnya sangat tertinggal.
Ia berhasil mendatangkan alat-alat pertanian untuk membantu para petani di NTT. Demikian pula di sektor perikanan. Sudah berapa banyak bantuan yang diberikan, termasuk para nelayan di Kota Kupang. Di sektior peternakan pun demikian.
Kini, lanjutnya, meski telah berjuang semaksimal mungkin, namun Masyarakat NTT tetap berada di garis kemiskinan. Berdasarkan data yang ia pegang, saat ini kemiskinan NTT berada di angka 19, 48 persen. NTT pun tercatat sebagai provinsi termiskin ketiga di seluruh Indonesia.
Keputusannya untuk maju sebagai calon gubernur NTT tahun 2024 bukan karena ia ingin gagah-gahan atau ingin dihormati. Ia maju dengan tujuan untuk memperjuangkan Nasib rakyat NTT yang masih berada di bawa garis kemiskinan dan mengangkat derajat Masyarakat NTT.
“Beta pulang untuk melayani rakyat NTT, bukan untuk bermewa-mewa. Kami datang dengan hati bening dan berjuang untuk melayani rakyat. Dan kami satu-satunya paket yang ada Perempuan,” jelas Ansy lagi.
Oleh karenanya, ia telah mempersiapkan sejumlah program Pembangunan yang ia sebut “NTT Manyala”. Kelima program tersebut ialah “NTT Bersih Melayani”, “NTT Sehat, Cerdas dan Sejahtera”, “NTT Maju”, “NTT Pertiwi” dan “NTT Terkoneksi” .
Dengan lima program NTT Manyala tersebut, Ansy optimis NTT akan keluar dari kemiskinan yang membelenggu rakyat.
Sementara calon wakil gubernur Jane Natalia Suryanto dalam orasinya menyebut jika anggapan yang menyebut dirinya tidak mengenal NTT secara keseluruhan adalah anggapan yang keliru. Meski dirinya bukan kelahiran NTT, namun NTT baginya adalah rumahnya yang kedua.
Menurut eks politisi PSI ini, ia sudah berada di NTT dan melakukan kerja-kerja sosial sejak tahun 2015. Sejak itu, ia sudah keluar masuk desa-desa dan perkampungan di NTT terutama Pulau Sumba, daratan Timor, Sabu dan Rote.
“Waktu itu, saya nggak masuk di Kota Kupang, karena terlalu enak. Saya datang ke kabupaten yang paling miskin, kita mau bantu yang paling miskin. Berdasarkan data ya kabupaten yang masih kategori termiskin itu banyaknya di Pulau Sumba. Karena itu kita masuk dari Pulau Sumba,” ujarnya.
Ia sengaja menyampaikan untuk agar sebelum menentukan pilihan pada tanggal 27 November 2024 mendatang, para pemilih harus terlebih dahulu mengenai siapa calon pemimpinnya dan sudah bekerja apa untuk rakyat NTT.
"Pemilih Kota Kupang adalah pemilih rasional, jadi harus tahu siapa yang kalian bela dan apa yang sudah dikerjakan sampai kalian mau membela dia," ungkapnya disambut teriakan Menyala Kaka.
Pada kesempatan tersebut, Jane menyampaikan bahwa ia dan pasangannya Ansy Lema telah menyiapkan sejumlah program pemberdayaan terutama kaum Perempuan. Melalui program Mama bantu Mama dan Ibu Bantu Ibu, Sis Jane akan menyiapkan kredit khusus bagi kelompok ibu-ibu untuk pemberdayaan kaum ibu di NTT.(*/sps/yl)