Dari Rp 41 Triliun Kredit di NTT, 60 Persen Merupakan Kredit Konsumtif
KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi NTT mengungkapkan bahwa kredit konsumtif di Provinsi NTT masih sangat tinggi. Demikian disampaikan Kepala OJK NTT, Japarmen Manalu, saat diwawancarai Sabtu (28/9) kemarin.
Japarmen menjelaskan, data per Oktober 2023 kemarin, dari Rp 41 triliun kredit perbankan di Provinsi NTT, 60 persennya merupakan kredit konsumtif.
"Kredit konsumtif sebenarnya tidak menjadi masalah juga, karena berdampak juga pada pergerakan ekonomi, namun secara tidak langsung mengurangi kemampuan dari masyarakat, " jelasnya.
Dia menjelaskan, jangan sampai kehadiran industri keuangan yang seharusnya bisa membantu masyarakat malah menjadi permasalahan, karena banyaknya angka kredit konsumtif.
"Kalau kredit digunakan untuk pesta, acara yang konsumtif saja, maka sama saja menjerat diri sendiri. Tetap harus bijak dalam berhubungan dengan industri jasa keuangan, harus meningkatkan kesejahteraan bukan untuk terjebak sendiri," ungkapnya.
Japarmen berharap agar dengan gencarnya kegiatan literasi keuangan yang dilakukan, maka masyarakat pun semakin bijak untuk memanfaatkan industri keuangan yang ada, misalnya untuk meningkatkan omset, permodalan dan lainnya. "Harus untuk usaha yang produktif, jangan yang konsumtif, " jelasnya. (thi/dek)