R&I Pertahankan Peringkat Utang RI BBB+

  • Bagikan
Sri Mulyani

Sri Mulyani Optimisitis Naik pada 2025

JAKARTA,TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Rating and Investment Information, Inc. (R&I) mengafirmasi Peringkat Sovereign Credit Rating Indonesia pada BBB+ dengan outlook positif.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menuturkan, hasil yang diberikan oleh R & I ini menunjukkan bahwa fundamental ekonomi Indonesia kuat.

Ani -sapaan Menkeu- menyebutkan, afirmasi itu juga didukung oleh peningkatan pendapatan per kapita, demografi dan sumber daya alam yang melimpah, sektor manufaktur yang terus berkembang, serta pengelolaan kebijakan fiskal yang prudent dengan beban utang pemerintah yang relatif terkendali.

"Penilaian positif dari R&I menunjukkan bahwa Indonesia selalu berkomitmen untuk mempercepat transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," ujarnya di Jakarta, kemarin (2/10).

Selain itu, lanjut Menkeu, R&I menilai perekonomian Indonesia pada 2023 mampu tumbuh solid diatas 5 persen melanjutkan kinerja sejak 2022. Sementara pada tahun ini, pertumbuhan masih menguat pada semester pertama dan diperkirakan akan tetap berada di kisaran 5 persen sampai akhir tahun.

Pemerintah memproyeksikan pertumbuhan PDB riil Indonesia pada kisaran 5,0-5,2 persen di 2024 dengan sinergi bersama Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas harga dan tingkat inflasi.

Lembaga R&I juga mengapresiasi upaya pemerintah dalam menjaga defisit fiskal tetap berada di bawah 3 persen di tengah fluktuasi harga minyak dan nilai tukar yang mempengaruhi belanja subsidi.

"R&I mencermati basis penerimaan Indonesia masih dapat dioptimalkan untuk memperbesar kapasitas fiskal," imbuhnya.

Menurut R&I, kenaikan peringkat rating Indonesia mendatang juga dapat terjadi jika pemerintahan baru dapat menjalankan program prioritas dengan memperhatikan ketahanan fiskal dan kestabilan makroekonomi.

Senada dengan R&I, Bendahara Negara juga menyampaikan optimisme kenaikan peringkat Indonesia di tahun depan.

"Kita optimistis R&I akan memberikan kenaikan peringkat di tahun depan, dengan melihat kondisi fiskal dan makroekonomi yang baik, serta komitmen pemerintahan berikutnya dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan stabil," jelasnya. (dee/dio/thi/dek)

  • Bagikan