ENDE, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Ende, Wilhelmus Hermanto Lose mengatakan, saat ini KPU Kabupaten Ende telah menerima sejumlah logistik pemilihan bupati-wakil bupati serta gubernur-wakil gubernur NTT.
Meski belum semua logistik, diharapkan beberapa minggu ke depan sudah tiba sesuai dengan jadwal.
Dia mengatakan, logistik yang sudah tiba dan diterima oleh KPU Kabupaten Ende diantaranya 7.644 kabel ties, segel yang berbentuk hologram provinsi 18.898, kabupaten 31.046, tinta 1.274 botol dan bilik suara 2.546.
Dijelaskan, pengadaan logistik untuk pilkada sebagian dilakukan oleh KPU provinsi dan sebagian lagi oleh KPU Kabupaten Ende.
"Untuk logistik, sebagian pengadaan oleh KPU Ende dan sebagian diadakan oleh KPU Provinsi NTT melalui pihak ketiga," kata Wilhelmus kepada wartawan, Senin (7/10).
Dijelaskan, untuk saat ini logistik sudah ada dan disimpan di gudang KPU Ende di aula BBK Ende jalan Wirajaya di bawah pengawalan aparat kepolisian.
Wilhelmus menjelaskan, pengadaan logistik untuk pilkada gubernur dan wakil gubernur NTT dan bupati dan wakil bupati Ende sudah dilakukan sesuai prosedur.
"Kita sudah lelang secara terbuka dan pemenang tender adalah mereka yang memenuhi persyaratan berupa dokumen yang lengkap," jelasnya.
Menurut dia, logistik pengadaan dilakukan di pulau Jawa dan untuk region NTT semuanya di Surabaya. Hal ini dilakukan guna mempermudah proses pendropingan via kargo ke Kabupaten Enda bahkan NTT pada umumnya.
Wilhelmus menyampaikan beberapa logistik yang masih dalam tahapan proses pencetakan di antaranya, kotak suara sebanyak 1.316, penutup kubus 7.285 sedang dalam proses produksi. Selain itu, penutup biasa sebanyak 8.389 serta sampul bentuk model C Has 1.274.
Sementara penutup kertas surat suara diakuinya, saat ini masih dalam tahapan proses pencetakan oleh vendor pemenang tender pengadaan surat suara.
"Kami sangat berharap, proses mencetak surat suara bisa secepatnya dilakukan, sehingga mempermudah dalam proses penyortiran dan perhitungan, karena proses sortir dan perhitungan kali ini agak berbeda di mana para petugas penyortir harus mengantongi HP android untuk melakukan scanning di barkode surat suara," pungkasnya. (kr4/ays/dek)