KUPANG,TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Periode musim kemarau saat ini terjadi di wilayah NTT. Karena itu, masyarakat diminta untuk mewaspada potensi angin kencang dan dampak ikutan dari fenomena alam tersebut.
"Waspadai potensi kebakaran lahan dan hutan di wilayah NTT yang terjadi saat musim kemarau ini," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Sti Nenot'ek, Selasa (8/10).
Dijelaskan Sti Nenot'ek, terjadinya angin kencang saat ini akibat aktifnya angin Monsoon Timur dan besarnya Gradient tekanan antara Australia-Asia. Sehingga, terjadi peningkatan kecepatan angin di wilayah NTT.
"Pada umumnya, arah angin di NTT bergerak dari arah Timur-Tenggara dengan kecepatan berkisar antara 20-50 km/jam," ungkapnya.
Terkait dengan kondisi cuaca di wilayah NTT sejak tanggal 8-14 Oktober, Sti Nenot'ek mengaku, Pulau Timor pada tanggal 8-11 Oktober umumnya cerah berawan serta berpotensi terjadi hujan ringan di wilayah Kabupaten Kupang dan potensi kabut di wilayah TTS, TTU dan Belu.
Kemudian, pada tanggal 12-14 Oktober, cuaca umumnya cerah berawan dan berpotensi hujan di wilayah TTS, TTU dan Belu.
"Untuk Pulau Rote dan Sabu, umumnya cerah berawan sejak tanggal 8-14 Oktober," ujarnya.
Sedangkan untuk Pulau Sumba, kata Sti Nenot'ek, kondisi cuaca umumnya cerah berawan dan berpotensi hujan di wilayah Sumba Barat, Sumba Barat Daya dan Sumba Tengah.
Sementara untuk Pulau Flores, kondisi cuaca umumnya cerah dan berawan tebal. Serta berpotensi hujan ringan hingga sedang di wilayah Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo. Potensi kabut juga terjadi di wilayah Manggarai, Ngada dan Ende.
"Untuk Pulau Adonara, Solor, Lembata, Alor umumnya cerah berawan. Dan memasuki tanggal 12-14 Oktober akan berpotensi terjadi hujan ringan di Pulau Alor dan Pantar," pungkasnya. (r1/gat/dek)