LABUAN BAJO, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Ikatan Kesejahteraan Keluarga TNI (IKKT) Pragati Wira Anggini (PWA) berbagi berkah bersama anak-anak berkebutuhan khusus dan penyandang difabel di Sekolah Luar Biasa (SLB) Komodo Labuan Bajo. Selain bantuan untuk SLB juga untuk Panti St.Damian Cabang Binongko dan Panti Kkottingnae. Jenis bantuan pun selain sembako, beras, kue, dan lain-lain dalam jumlah banyak juga uang masing-masing Rp.40 juta untuk SLB Negeri Komodo, Rp.30 juta untuk Panti Dqmian Binongko juga panti Kkotinggnae senilai Rp.30 juta.
Ketua Umum IKKT PWA, Ny. Evi Agus Subiyanto menegaskan kegiatan bakti sosial berbagi berkah ini dilaksanakan IKKT dalam rangka memeriahkan HUT TNI yang ke-79 sebagai bentuk ikatan kekeluargaan dan rasa solidaritas seluruh anggota IKKT.
Dalam kesempatan itu dirinya menyampaikan rasa terima kasih atas semua dukungan dan perhatian yang diberikan para ibu guru yqng telah mendedikasikan diri membagi ilmu dan mengajar berbagai pengetahuan yang memotivasi anak-anak ini unruk bisa mandiri di masa depan.
"Ini sebuah pengabdian yang luar biasa diberikan oleh bapa ibu guru disini untuk anak-anak saya ini unruk menatap masa depan mereka supaya bisa mandiri. Kalian telah mengajarkan ilmu dan memberikan prestasi besar bagi mereka,"ujarnya
Evi Agus juga menitipkan pesan kepada para ibu guru agar merasa memiliki, mencintai anak-anak difabel dengan sepenuh hati. Dikatakan anak-anak seperti ini adalah titipan Tuhan yang patut diperhatikan, layak dikasihani dan berhak mendapatkan cinta dan sayang sama seperti orang normal.
"Mereka perlu dilayani dengan baik. Jangan marahi dan bentak-bentak merka. Ini ladang amal bapa ibu guru menuju surga. Di Jakarta kami sering datang di tempat seperti ini, banyak anak yang orang tuanya tinggalkan mereka,"sebutnya
Kepala SLB Negeri Komodo Labuan Bajo, Yoseph Min Palem dalam laporannya membeberkan ada tiga lembaga yang hadir saat ini yaitu Panti St.Damian Cabang Binongko berpusat di Cancar, Manggarai yang mengurus anak-anak terlantar, kaum kusta dan difabel.
Jumlah mereka di Cancar 100 lebih sedangkan di Binongko 15 anak difabel ada yang di kursi roda dan ada yang bersekolah di SMK. Yang hadir juga anak-anak dari Panti Kkotingnae yang mengasuh 29 orang difabel terutama yang mengalami gangguan jiwa baik laki-laki maupun perempuan.
Sedangkan lembaga SLB Negeri Komodo sendiri dengan jumlah siswa 75 orang sedangkan guru, pegawai dan karyawan sebanyak 24 orang.
Dijelaskan sekolah ini menerimah semua ketunaan yaitu tuna netra 1 orang, tuna rungu 5 orang, tuna gragita 45 orang, tuna daksa 4 orang, tuna wicara 2 orang, autis 10 orang dan down syndrome 8 orang. Jenjang pendidikan dari SDLB, SMPLB dan SMALB. Anak-anak dibimbing selain mata pelajaran juga program khusus agar bisa mengurus diri sendiri dan mengurangi ketergantungan pada orang lain.
"Disamping itu pengembangan bakat dan latihan berbagai ketrampilan, melukis, menari, menjahit sepatu, beternak dan membuat produk usaha seperti teh kelor, stik kelor dan lain-lain. Tahun depan yang SMALB sudah mulai magang di dunia usaha dan industri selama 3 - 6 bulan,"katanya.(kr2)