JEC-Bali @ Denpasar Perkenalkan Teknologi Terkini SMILE®
Solusi Mutakhir untuk Koreksi Gangguan Refraksi
- Dirjen Imigrasi: lebih dari 4 juta wisatawan mancanegara datang ke Bali
- Kelainan refraksi berkontribusi terhadap 10-15 persen kasus gangguan penglihatan di Indonesia
- Terbaru, SMILE®, solusi teknologi terkini untuk penglihatan optimal bebas kacamata dan lensa kontak
- Penawaran koreksi mata dengan layanan berteknologi mutakhir sekaligus relaksasi di Pulau Dewata
Denpasar, 13 Oktober 2024 – Tak hanya menawarkan keindahan alam dan kekayaan warisan budaya, Bali semakin menguatkan diri menjadi destinasi unggulan untuk health tourism. Mendukung itu, eye care leader di Indonesia, JEC Eye Hospitals & Clinics, melalui Klinik Utama Mata JEC-Bali @ Denpasar memperkenalkan layanan terbaru: SMILE®. Teknologi bedah laser refraktif ini efektif untuk mengoreksi mata minus (miopia) dan mata silinder (astigmatisme), serta minim invasi sehingga memberikan solusi yang lebih cepat dan nyaman bagi pasien.
“Hadirnya SMILE® merupakan upaya berkesinambungan Klinik Utama Mata JEC-Bali @ Denpasar untuk menghadirkan fasilitas penunjang kesehatan mata berteknologi terdepan. Dengan demikian, masyarakat di Bali dan sekitarnya dapat mengakses layanan untuk mengoreksi mata minus atau silinder dengan lebih mudah, tanpa harus jauh ke pulau lain, apalagi ke luar negeri. Lebih dari itu, wisatawan yang datang juga memiliki opsi tambahan manfaat: berpesiar menikmati Pulau Dewata, sekaligus meningkatkan kualitas kesehatan mata mereka," ujar Dr. Cokorda Istri Dewiyani Pemayun, SpM(K), Direktur PT JEC Bali Vision/Klinik Utama Mata JEC-Bali @ Denpasar.
Bali telah diakui sebagai salah satu destinasi wisata utama dunia. TripAdvisor - platform perjalanan daring terkemuka, melalui Travelers’ Choice Awards 2023 menempatkan Bali di peringkat kedua “Top Destinations - Worlds” di antara 25 lokasi lainnya di seluruh dunia. Menguatkan itu, Dirjen Imigrasi mencatat jumlah wisatawan mancanegara periode Januari - Agustus 2024 mencapai lebih dari 4 juta orang! Juga, Bali juga merupakan lingkungan tinggal yang digemari komunitas ekspatriat internasional yang terus tumbuh; per 2023 lalu jumlahnya mencapai 3.600 orang (data Dinas Ketenagakerjaan).
Potensi besar tersebut mendorong pemerintah untuk menguatkan peran Bali di ranah turisme global. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyatakan bahwa Pulau Dewata dipersiapkan sebagai destinasi unggulan health tourism. Mewujudkan itu, layanan berstandar internasional sangatlah vital.
“JEC-Bali @ Denpasar adalah sentra kesehatan mata terlengkap Pulau Dewata, dan hub strategis untuk kawasan Indonesia Timur bagian selatan. Kami menyediakan layanan komprehensif berstandar internasional serta didukung dokter ahli mata dan tenaga medis mumpuni guna melayani pasien dari berbagai negara. Standardisasi layanan JEC-Bali @ Denpasar sebagai bagian dari JEC Eye Hospitals and Clinics, mengacu pada ASEAN Association of Eye Hospital (AAEH) dan World Association of Eye Hospital (WAEH). Tak berhenti di situ, kemutakhiran teknologi juga menjadi keandalan kami. Salah satunya dengan menghadirkan SMILE® ini,” lanjut Dr. Cokorda Istri Dewiyani Pemayun, SpM(K).
Seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk, wisatawan, dan ekspatriat di Bali, kebutuhan akan layanan kesehatan mata berkualitas semakin mendesak. Terlebih menghadapi ancaman gangguan penglihatan mata minus yang prevalensinya diprediksi terus meningkat. Di Indonesia, Kementerian Kesehatan menyebut kelainan refraksi berkontribusi terhadap 10-15 persen kasus gangguan penglihatan. Sementara, di tataran global, studi memperlihatkan, sekitar 3,3 miliar orang akan menderita miopia pada 2050.
“Sebagian besar penderita mata minus, dan kelainan refraksi lainnya, sangat bergantung pada kacamata atau lensa kontak untuk melihat lebih jelas. Namun, ketergantungan pada alat bantu penglihatan tersebut tentunya mengganggu kehidupan mereka sehari-hari. Tak terkecuali saat menikmati keindahan alam selama berwisata, mereka tak perlu lagi kerepotan melepas dan membersihkan kacamata atau lensa kontak. SMILE® ini menjadi alternatif masyarakat untuk mengembalikan penglihatan secara nyaman dan optimal,” ujar Dr. Ni Luh Diah Pantjawati, SpM(K), dokter spesialis mata, JEC-Bali @ Denpasar.
SMILE® dengan mesin VISUMAX 500 dari ZEISS merupakan layanan dengan teknologi laser tercanggih yang memiliki tiga keunggulan utama. Pertama, performa lebih cepat; SMILE® menggunakan laser femtosecond sehingga waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu tindakan menjadi jauh lebih singkat; tercatat satu tindakan bisa terselesaikan hanya dalam 22-23 detik. Kedua, lebih nyaman; pasien lebih merasa tidak cemas karena durasi pengerjaannya lebih cepat dan rasa sakit yang minimum (painless) setelah tindakan selesai. Ketiga, prosedur flapless; tindakan dilakukan tanpa pembuatan sayatan/flap pada kornea matamenjadikan pasien tidak rentan mengalami trauma mata pascatindakan. SMILE® sendiri dapat digunakan untuk menangani kondisi mata minus maupun kombinasi antara minus dan silinder, dengan ukuran -0.5 Diopter sampai dengan -10 Diopter.
JEC-Bali @ Denpasar menjadi cabang ke-5 JEC Eye Hospitals and Clinics yang memiliki layanan SMILE®. Sebelumnya, JEC telah membuktikan diri sebagai pionir layanan Laser Vision Correction sejak 1997. Sejalan dengan telah siapnya layanan SMILE®, JEC-Bali @ Denpasar menggelar seminar publik untuk mengedukasi masyarakat dan praktisi kesehatan mengenai kesehatan mata dan solusi untuk gangguan refraksi. Kegiatan ini dihadiri sekitar 150 peserta, dengan melibatkan para dokter ahli mata sebagai pembicara.
Selain itu, JEC-Bali @ Denpasar memberikan penawaran spesial bagi pasien yang menjalani prosedur SMILE®. Promo tersebut mencakup diskon 50 persen untuk skrining SMILE®, serta harga spesial untuk tindakan SMILE® pada kedua mata. Bukan itu saja, JEC-Bali @ Denpasar juga melengkapinya dengan paket menginap selama 2 hari 1 malam di hotel bintang 4 di area Pulau Dewata secara cuma-cuma. Ini menambah kesempatan bagi lebih banyak orang untuk mendapatkan koreksi penglihatan dengan teknologi terbaru, sekaligus kesempatan relaksasi di Bali. Penawaran ini terbatas hanya untuk 100 orang pertama.
Tentang JEC
Dengan pengalaman 40 tahun sejak berdiri pada 1984, kiprah JEC dalam memberikan layanannya diakui dalam berbagai bentuk penghargaan prestasi, antara lain: Akreditasi dari Joint Commission International yang diraih empat kali berturut-turut oleh JEC @ Kedoya pada 2014, 2017, 2020 dan 2023; penobatan “JEC LASIK Center” sebagai Pionir LASIK pertama di Indonesia oleh MURI (2007); Akreditasi Penuh Tingkat Paripurna dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; serta pemberian penghargaan “Indonesia Healthcare Most Reputable Brand 2014 dan 2015” untuk kategori rumah sakit mata di Jabodetabek dan 7 kota besar di Indonesia dari Majalah SWA dan pemenang the Best Corporate Image 2015-2019. JEC menjadi pelopor dalam pembentukan ASEAN Association of Eye Hospital (AAEH) – dan kini menjadi anggota aktifnya, di samping berperan dalam World Association of Eye Hospital. JEC hingga saat ini telah memiliki 5 rumah sakit mata serta 10 klinik utama mata yang tersebar di beberapa kota besar, yaitu Rumah Sakit Mata JEC @ Menteng, Rumah Sakit Mata JEC @ Kedoya, Rumah Sakit Mata JEC-Primasana @ Tanjung Priok, Rumah Sakit Mata JEC-CANDI @ Semarang dan RS Mata JEC-Orbita @ Makassar, Klinik Utama Mata JEC @Cibubur, JEC @Tambora, JEC @Cinere, JEC @Bekasi, JEC-Candi @Semarang, JEC-Anwari @Purwokerto, JEC-Java @Surabaya, JEC-Orbita @Makassar, JEC-Bali @ Denpasar, JEC-JAVA @ Pasuruan, dan JEC Orbita @ Kendari. Informasi selengkapnya silakan kunjungi www.jec.co.id. (*)