KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Penjabat (Pj) Wali Kota Kupang, Linus Lusi bersama Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) NTT, Zet Tadung Allo berkesempatan mengunjungi SMPN 9 Kota Kupang, Senin (13/10).
Dalam sambutannya di sela kunjungan tersebut, Pj Wali Kota Kupang, Linus Lusi menyampaikan apresiasi kepada Kajati NTT yang telah memberikan perhatian, tenaga serta ideologi sembilan nilai integritas kepada para siswa di SMPN 9 Kota Kupang.
Sembilan nilai integritas itu, menurutnya, menjadi landasan penting untuk membentuk generasi masa depan yang berkualitas.
"Nilai-nilai integritas ini tidak hanya ditujukan untuk para siswa, tapi juga menjadi semangat bagi dunia pendidikan di Kota Kupang, baik bagi para kepala sekolah, wakil kepala sekolah maupun para guru dalam menyiapkan generasi menuju Indonesia Emas 2045," kata Linus Lusi.
Sebagai Inspektur Upacara, Kajati NTT memperkenalkan peran penting profesi jaksa dalam masyarakat serta menggarisbawahi pentingnya sembilan nilai integritas. Dalam amanatnya, Kajati NTTmenjelaskan sembilan nilai yang perlu diterapkan oleh setiap siswa, kejujuran, tanggung jawab, disiplin, kerja keras, kemandirian, kesederhanaan, keberanian, kepedulian dan keadilan.
Nilai-nilai ini diharapkan menjadi pondasi yang kuat dalam kehidupan mereka. Kajati NTT juga menekankan bahwa integritas dimulai dari hal-hal kecil dalam kehidupan sehari-hari, seperti menjaga kebersihan dengan membuang sampah pada tempatnya.
Ia menambahkan bahwa tanggung jawab terhadap hal-hal kecil harus menjadi kebiasaan sebelum seseorang dapat dipercaya untuk tugas-tugas yang lebih besar.
Sebagai contoh konkret, beliau mengajak para siswa untuk berkomitmen menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.
"Saya berkomitmen seumur hidup, mulai hari ini tidak membuang sampah sembarang," ujar seluruh siswa dan guru dalam deklarasi bersama.
Sementara itu, Kepala BP3MI Provinsi NTT, Suratmi Hamida juga menyampaikan apresiasinya kepada Pj Wali Kota Kupang dan Kajati NTT atas kolaborasi yang luar biasa ini.
Ia menyebut kunjungan ini sebagai langkah strategis yang pertama kali dilakukan di NTT. Dalam pesannya, Suratmi mengingatkan pentingnya menjaga diri dari ancaman perdagangan manusia, yang banyak menyasar anak-anak usia sekolah.
"Saya berpesan agar adik-adik menjaga diri dengan baik, hindari pergaulan yang berbahaya, dan jangan mudah terpengaruh dengan tawaran-tawaran yang berisiko," tegasnya.
Acara diakhiri dengan sesi foto bersama serta pembagian bingkisan dari tim Kajati NTT kepada para siswa. (thi/gat/dek)