KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Setahun setelah peristiwa kebakaran yang melanda sebagian besar infrastruktur SMAN 1 Waikabubak, secercah harapan muncul kembali di sekolah ini.
Musibah tahun lalu menghanguskan ruang kelas, perpustakaan, dan laboratorium, yang sangat berdampak pada kegiatan belajar-mengajar. Namun kini, SMA ini kembali bersinar dengan bantuan digitalisasi pendidikan dari PLN UP3 Sumba.
PLN UP3 Sumba memberikan 20 unit laptop dan fasilitas internet untuk mempercepat pemulihan sekolah. Bantuan ini bukan hanya tentang menggantikan fasilitas yang hilang, tetapi juga mempersiapkan siswa untuk menghadapi dunia yang semakin terhubung dengan teknologi.
Seremoni penyerahan bantuan berlangsung di Aula dan Laboratorium SMAN 1 Waikabubak dengan dihadiri berbagai pihak, mulai dari kepala sekolah, guru, perwakilan Dinas Pendidikan, hingga manajemen PLN.
Yang istimewa, para tamu undangan ikut terlibat langsung dalam mendampingi siswa saat mencoba laptop dan memeriksa jaringan internet yang baru terpasang, menciptakan momen kebersamaan dan harapan baru bagi para siswa.
Kepala Sekolah SMAN 1 Waikabubak, Paulinus Sukur, S.Pd, mengungkapkan rasa syukurnya. "Kami sangat berterima kasih kepada PLN UP3 Sumba. Bantuan ini seperti jawaban dari doa-doa kami. Dengan fasilitas yang kami terima, kami siap menghadapi tantangan dunia pendidikan modern. Kami berharap siswa-siswi SMAN 1 Waikabubak akan mampu berprestasi, baik di perguruan tinggi maupun dunia kerja, karena penguasaan teknologi adalah kunci sukses di masa depan," ujarnya penuh haru.
Selain itu, Adriana Ngongo, Koordinator Pengawas SMA, SMK, dan SLB Kabupaten Sumba Barat, mewakili Dinas Pendidikan Provinsi NTT, menyampaikan apresiasi yang mendalam.
"Program ini sangat bermanfaat. Pendidikan saat ini bergerak cepat menuju digitalisasi, dan kesiapan peserta didik adalah prioritas. Kami berterima kasih kepada PLN UP3 Sumba atas perhatian yang luar biasa ini dan berharap dukungan seperti ini bisa terus berlanjut," ungkapnya.
Nikolas Denis Adrian dari PLN UP3 Sumba juga menyampaikan pesan yang penuh optimisme. "Kami berharap siswa-siswi SMAN 1 Waikabubak dapat menggunakan fasilitas ini dengan maksimal. Mereka tidak hanya akan bersaing di tingkat nasional, tetapi juga menjadi pionir pembangunan di Pulau Sumba," katanya.
Dengan bantuan ini, SMAN 1 Waikabubak tidak hanya sekadar pulih, tetapi siap bangkit dan menjadi pusat pendidikan yang relevan dengan kebutuhan zaman. Teknologi yang dihadirkan diharapkan dapat membekali siswa-siswi untuk menghadapi dunia yang semakin kompleks dan menuntut keterampilan digital yang mumpuni. (thi/dek)