Ruth Laiskodat, Sambut Baik Pembuatan Film Dokumenter Penguatan Ekosistem Kemitraan

  • Bagikan
BERSAMA. Pjs. Bupati Sumba Timur, Ruth Laiskodat didampingi Sekda Sumba Timur, Umbu Nhadu Ndamu foto bersama sejumlah Pejabat daerah setempat dan perwakilan Tim Konsorsium PTPPV NTT usai wawancara dalam rangka pembuatan film dokumenter Penguatan Ekosistem Kemitraan di Daerah. (IST)

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Pejabat Sementara Bupati Sumba Timur, Ruth Laiskodat menyambut baik pembuatan Film Dokumenter Peguatan Ekosistem Kemitraan Untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah NTT, dimana Sumba Timur menjadi salah satu wilayah sasaran.

Pengambilan gambar dan video untuk film dokumenter di wilayah ini berlangsung sejak Sabtu 12- Selasa 15 Oktober 2024, oleh Tim Videografer dari Rvnproject.

Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Fasilitasi Kemitraan dari Kemdikbudristek melalui Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha Dunia Industri (Mitras DUDI) yang dijalankan Konsorsium Pendidikan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Vokasi (PTPPV) NTT.

Konsorsium PTPPV NTT beranggotakan Politeknik Pertanian Negeri Kupang selaku PTV Pengampu, Politeknik Negeri Kupang, dan Politeknik eLBajo Commodus Labuan Bajo.

Menurut Ruth yang dijumpai di Rumah Jabatan Bupati Sumba Timur, Minggu, (13/10), Kabupaten Sumba Timur memiliki potensi sumber daya alam yang besar di sektor pertanian, peternakan dan pariwisata, dan perlu dikelola secara bersama oleh pemerintah, swasta, dunia pendidikan, masyarakat, media massa, untuk kesejahteraan masyarakat.

"Kolaborasi dengan berbagai stakeholder untuk pengembangan inovasi di wilayah ini sesungguhnya sudah berjalan. Contoh, kerjasama dengan DUDI dibuktikan dengan adanya PLUT (Pusat Layanan Usaha Terpadu) yang sementara dibangun di Waingapu dan beberapa waktu ke depan sudah akan beroperasi.

Kerjasama Pemda dengan sekolah vokasi ditandai dengan keikutsertaan siswa-siswa SMK di sejumlah pusat pelatihan seperti Sekolah Lapang Rumah Kita BBU di Lewa," tegas Ruth.

Ditambahkan, PLUT merupakan salah satu contoh kolaborasi pentahelix di Sumba Timur karena merupakan salah satu unit teknis di bawah Dinas Koperasi UKM yang nantinya akan ditingkatkan menjadi UPTD (Unit Pelaksana Teknik Daerah) dan akan melibatkan dinas terkait seperti Perdagangan, Pariwisata, DP3A2KB.

Unit ini diharapkan akan menjadi Pusat Layanan UMKM mulai dari proses pelatihan sampai pada pemasaran hasil dengan kemasan dan produk berkualitas lain seperti tenun ikat Sumba. Pjs Kabupaten Sumba Timur ini menambahkan bahwa Kabupaten Sumba Timur saat ini memiliki semangat maju yang tinggi, semenjak wilayah ini berhasil dinyatakan telah keluar dari kategori kabupaten tertinggal.

"Ini merupakan modal kepercayaan kepada kami dalam pembangunan ke depan, terlebih setelah kabupaten ini begitu banyak mendapat penghargaan nasional maupun internasional terutama berkaitan dengan keindahan alamnya" tambah Ruth.

Tim Konsorsium PTPPV NTT yang ikut dalam kegiatan pengambilan gambar dan video film dokumenter di Sumba Timur adalah Noldin Abolla, SP, M.Sc dan Dina V. Sinlae, SP, M.Agribus dari Politeknik Pertanian Negeri Kupang, Sulche Nafi, Ph.D dan Melsiani Saduk, Ph.D dari Politeknik Negeri Kupang.

Adapun titk-titik pengambilan gambar untuk pembuatan film dokumenter di Kabupaten Sumba Timur antara lain obyek wisata Piarakuku, kampung adat Prailiku dan Prailayang, kawasan SekolahbLapang Rumah Kita BBU di Lewa, ranch milik Pemda Sumba Timur seluas lebih dari 1200 hektar di pinggiran kota Waingapu, serta SMK 4 Lewa dengan fokus keilmuan pertanian yang sudah bekerjasama dengan Sekolah Lapang Rumah Kita BBU. (*/dek)

  • Bagikan