KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) NTT membentuk alat kelengkapan dewan (AKD) dalam rapat yang dipimpin oleh Ketua DPRD NTT, Emelia Nomleni didampingi para wakil ketua.
Penetapan dilakukan melalui rapat penetapan yang berlangsung di ruang komisi DPRD NTT, Selasa (15/10).
Ketua DPRD NTT, Emelia Nomleni saat dikonfirmasi membenarkan pembentukan AKD. "Iya, kita sudah terbentuk melalui rapat yang dipimpin pimpinan DPRD," ujarnya kepada Timor Express, Rabu (16/10).
Proses pembentukan AKD berlangsung cukup alot, terutama dalam pembahasan di masing-masing komisi.
Anggota Fraksi PKB, Ana Waha Koli mengungkapkan bahwa semua AKD telah terbentuk setelah diskusi yang intens di setiap komisi.
Ia dipercaya oleh fraksinya untuk bergabung di komisi IV sebagai sekretaris komisi, setelah pada periode sebelumnya menjadi anggota komisi I.
Disisi lain, beberapa nama juga mendapat mandat baru dalam susunan AKD DPRD NTT.
Beny Candra dari Fraksi Gerindra ditunjuk sebagai wakil ketua komisi I, sementara Obed Naitboho dari Fraksi Nasdem menduduki posisi wakil ketua komisi II.
Adapun susunan pimpinan komisi lainnya, yakni Julius Uly dari Nasdem sebagai ketua komisi I, Leonardus Lelo dari Partai Demokrat memimpin komisi II, Yohanes de Rosary dari Partai Golkar memimpin komisi III, Patrisius Wolo dari PDIP memimpin komisi IV dan Yadin Pua Rake dari Partai Gerindra sebagai ketua komisi V.
Selain itu, Nelson Obet Matara dari PDIP ditunjuk sebagai Ketua Badan Kehormatan (BK) dan Johan Oematan dari Partai Golkar dipercaya memimpin Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD NTT.
Pembentukan alat kelengkapan dewan diharapkan mampu mendukung kinerja DPRD NTT dalam menjalankan fungsi legislasi, pengawasan dan anggaran untuk periode mendatang.
Sebelumnya, Ketua Pengadilan Tinggi Kupang, Pontas Efendi mengambil sumpah/janji ketua dan wakil DPRD NTT periode 2024-2029 di ruang sidang utama gedung DPRD NTT, Jumat (11/10) lalu.
Ketua DPRD NTT, Emelia Julie Nomleni dari PDIP, bersama tiga Wakil Ketua Fernando Jose Lemos Osorio Soares (Gerindra), Petrus Brekmans Roby Tulus (Golkar) dan Kristien Samiyati Pati (Nasdem) sebagai pimpinan definitif.
Penjabat Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto berharap adanya kolaborasi dari pimpinan DPRD NTT dengan pemerintah.
Andriko mengatakan, pimpinan DPRD memainkan peran penting dan strategis terutama menciptakan dan mengawal pembangunan. Selain menjalankan amanah sebagai wakil rakyat sekaligus representatif pemerintah daerah. "Hal itu agar selaras dengan kebutuhan masyarakat," kata dia.
Selain itu, DPRD juga sebagai unsur penyelenggara pemerintahan di daerah. Ia berharap agar pimpinan DPRD segera menyusun AKD sehingga penyelenggaraan di DPRD bisa berjalan efektif. "Pengucapan sumpah/janji merupakan momentum penting dalam demokrasi di daerah," kata dia.
Andriko mengatakan, saat ini sedang berlangsung pesta demokrasi terbesar di Indonesia yakni pemilihan kepala daerah. Ia meminta dukungan dari DPRD terkait dengan hal itu agar memastikan pilkada berlangsung lancar.
Kolaborasi bersama pemerintah, kata dia, akan memastikan penyelenggaraan pembangunan di daerah bisa berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku. Terutama untuk tiga masalah krusial yang dihadapi Provinsi NTT.
"Kami berharap dukungan harmonis antara kami Pemerintah Provinsi NTT dan DPRD agar kita bisa memastikan Provinsi NTT menurunkan angka kemiskinan, menghapuskan kemiskinan ekstrem serta menangani stunting. Tiga persoalan mendasar yang kita hadapi di NTT, dengan sinergi dan kolaborasi bisa kita hadapi sama-sama," katanya. (cr6/ays/dek)