Bahas Kebebasan Berekspresi di Media Sosial, Kemkominfo Gelar Diskusi Literasi Digital di Manggarai Barat

  • Bagikan
Diskusi literasi digital untuk segmen pendidikan di Lapangan SMAK St. Ignasius Loyola, Kabupaten Manggarai Barat, Jumat (18/10) pagi (Istimewa)

MABAR, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID – Diskusi literasi digital untuk segmen pendidikan akan digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), di Lapangan SMAK St. Ignasius Loyola, Kabupaten Manggarai Barat, Jumat (18/10) pagi, pukul 08.00 WITA.

”Bebas namun Terbatas: Berekspresi di Media Sosial”, menjadi tema yang diangkat dalam diskusi luring (offline) yang chip in di acara ”Semarak Sumpah Pemuda x Literasi Digital” yang akan akan diikuti pelajar dan tenaga kependidikan di wilayah Kabupaten Manggarai Barat.

Tiga narasumber recananya akan dihadirkan dalam diskusi ini. Mereka adalah Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Kabupaten Manggarai Timur Jefrin Haryanto, mahasiswa berprestasi Cantika Manteiro, influencer Suci Maria. Keynote speech, Sekretaris Daerah Kabupaten Manggarai Barat Fransiskus Sales Sodo, dan akan dimoderatori oleh Sambang.

”Diskusi luring ini juga dapat diikuti gratis dengan cara men-scan QR barcode yang ada pada flyer digital. Selain mendapat e-sertifikat, panitia juga menyediakan hadiah (doorprize) bagi peserta diskusi,” tulis Kemkominfo dalam rilisnya kepada awak media, Kamis (17/10).

Terkait tema diskusi, Kemkominfo menjelaskan, kebebasan berpendapat dan berekspresi merupakan elemen penting dalam partisipasi publik terhadap berbagai hal yang terjadi di masyarakat.

Demokrasi memberikan peluang kepada setiap orang untuk menikmati kebebasan yang dimilikinya secara proporsional,” jelas Kemkominfo dalam rilis.

Dijelaskan juga, di era digital, sering kali kebanyakan pengguna media sosial menganggap tidak ada masalah dan merasa sah-sah saja untuk menyampaikan pendapat dan berekspresi berdasarkan kebenaran versi mereka.

”Dalam hal ini, setiap orang bisa merasa menjadi paling ahli dalam segala hal, hanya dengan bermodalkan searching ke berbagai halaman yang belum tentu valid. Mereka lupa, kebebasan seseorang dalam berpendapat dan berekspresi dibatasi oleh kebebasan orang lain,” tambah Kemkominfo.

Diskusi literasi digital ini menyasar siswa/siswi sekolah menengah dan madrasah di wilayah Kabupaten Manggarai Barat, NTT, ini rencananya diikuti oleh sejumlah sekolah.

Di antaranya, SMPK St. Yosefa Labuan Bajo, SMP Arnoldus Labuan Bajo, SMPK St. Ignatius Loyola, SMP Lentera Harapan, SMPN 8 Komodo, SMPN 1 Komodo, MAN Manggarai Barat, SMAN 1 Komodo, SMAK St. Ignatius Loyola, dan SMAS St. Yohanes Paulus.

Untuk diketahui, diskusi luring seperti digelar di Kabupaten Manggarai Barat ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang dihelat Kemkominfo. GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.

Sampai dengan akhir 2023, tercatat sebanyak 24,6 juta orang telah mengikuti program peningkatan literasi digital yang dimulai sejak 2017.

”Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia hingga akhir 2024,” tambah Kemkominfo.

Tahun ini, program #literasidigitalkominfo mulai bergulir pada Februari 2024. Program makin cakap digital bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, kreatif, produktif, dan aman.

Kecakapan digital menjadi penting, karena – menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) – pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.

Survei APJII juga menyebut, tingkat penetrasi internet Indonesia pada 2024 menyentuh angka 79,5 persen. Ada peningkatan 1,4 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya. Tercatat, pada 2018, penetrasi internet Indonesia berada di angka 64,8 persen.

”Kemudian naik secara berurutan menjadi 73,7 persen pada 2020, 77,01 persen pada 2022, dan 78,19 persen pada 2023,” urai Kemkominfo.

Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan yang terkait dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo. (*)

  • Bagikan