Pompanisasi Wujudkan Swasembada Pangan

  • Bagikan
IMRAN LIARIAN/TIMEX SAMBUTAN. Danrem 161/WS, Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes menyampaikan sambutan mewakili Pangdam IX/Udayana dalam kegiatan pelatihan manajemen pompanisasi di Kodim 1604/Kupang, Rabu (16/10).

Babinsa se-NTT Ikut Pelatihan Manajemen Pompanisi

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Guna mendukung program pemerintah dalam meningkatkan produktivitas pertanian di wilayah NTT, maka Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang bekerja sama dengan Kodam IX/Udayana dan menggelar pelatihan manajemen pendampingan pompanisasi. Pelaksanaan kegiatan pelatihan ini dibuka secara resmi oleh Panglima Kodam IX/Udayana, Mayjen TNI Muhammad Zamroni yang diwakili Danrem 161/Wira Sakti (WS) Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes.

Kegiatan ini, bertempat di Kodim 1604/Kupang, Rabu (16/10). Panglima Kodam (Pangdam) IX/Udayana, Mayjen TNI Muhammad Zamroni dalam sambitannya yang disampaikan Danrem 161/WS, Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes mengatakan bahwa pelatihan ini dilaksanakan sebagai bentuk dukungan dan kerja keras dalam rangka percepatan perluasan areal tanam di wilayah NTT.

Menurut Brigjen TNI Joao, tujuan lain dari kegiatan pelatihan tersebut yakni untuk meningkatkan peran Babinsa sebagai agen perubahan di masyarakat, tidak hanya menjaga keamanan tetapi juga mendukung keberlanjutan pembangunan sektor pertanian.

Ditegaskan bahwa Babinsa harus memahami secara mendalam mengenai konsep pompanisasi, termasuk cara kerja secara efektif untuk memastikan program pompanisasi berjalan lancar dan sesuai dengan target. Kepada para Baninsa juga diingatkan untuk melakukan berbagai upaya guna menjamin ketersediaan pasokan air untuk pertanian, terutama daerah yang sulit dijangkau atau memiliki sumber daya air terbatas.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada BBPP Kupang yang telah bersinergi dengan Kodam IX/Udayana dalam membantu meningkatkan produktivitas pertanian. Kita wujudkan bersama swasembada pangan di wilayah Kupang dan sekitarnya," jelasnya.

Sementara Kepala BBPP Kupang, Indra Zakaria Rayusman mengatakan bahwa pertambahan areal tanam merupakan salah satu upaya memperluas areal tanam.
Dalam rangka mendukung program tersebut, Kementerian Pertanian membentuk Satgas Antisipasi Darurat Pangan disetiap Provinsi dan kabupaten/kota. Menurut Indra, Kementerian Pertanian juga membentuk Satgas Pertanian yang melibatkan TNI-Polri.

"Kegiatan pompanisasi ini bertikuan untuk mendukung perluasan area tanam melalui pelatihan," ujarnya.

Karena itu, kata dia, BBPP Kupang menggelar pelatihan manajemen pendampingan pompanisasi bagi tim gugus tugas/pendamping lapangan kepada Babinsa di NTT yang merupakan bagian dari Satuan Gugus Tugas Darurat Pangan Korem 161/Wira Sakti yang merupakan wilayah Kodam IX/Udayana.

"Pelatihan secara hybrid sebanyak 2.460 orang Babinsa," jelasnya.

Kegiatan pelatihan ini berlangsung selama tiga hari yakni Rabu-Jumat (16-18/10). Pelatihan ini tersebar di 14 titik di NTT dengan jumlah petugas BBPP Kupang berjumlah 65 orang yang tersebar di 14 titik tersebut.

Pelatihan yang sama juga diselenggarakan sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah dalam meningkatkan produktivitas sektor pertanian melalui optimalisasi pompa air, terutama di wilayah-wilayah yang mengalami keterbatasan sumber air.

Gugus tugas Babinsa sebagai pendamping lapangan memiliki peran penting dalam mendukung keberhasilan program tersebut.
Karena itu, melalui pelatihan ini para peserta memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai manajemen pompanisasi.

"Harapan kami agar ilmu dan pengetahuan yang diperoleh dalam pelatihan ini dapat diaplikasikan di lapangan dan memberikan dampak yang nyata bagi produktivitas pertanian di NTT," tandasnya. (r1/gat/dek)

  • Bagikan