Target Penjualan Mobil Berpotensi Direvisi

  • Bagikan
ilustrasi

Daya Beli Masyarakat Turun, Sulit Capai Sales 1,1 Juta Unit

JAKARTA,TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Penjualan roda empat Indonesia pada September 2024 kembali menunjukkan tren koreksi. Berdasar data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan dari pabrik ke diler (wholesales) bulan lalu hanya 72.667 unit. Turun 4,8 persen dari bulan Agustus yang terjual sebanyak 76.304 unit.

Di samping penjualan wholesales, dari sisi penjualan diler ke konsumen atau ritel sales juga mengalami menurun. Yakni, 72.366 unit pada September atau turun 5,8 persen dari 76.808 unit pada Agustus 2024.
Secara year-on-year (YoY), penjualan roda empat periode Januari sampai September juga mengalami penurunan.

Sepanjang Januari sampai September 2024 baru terjual 633.218 unit. Turun 122.560 unit atau 16,2 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, yakni terjual 755.778 unit.

Menghadapi kondisi tersebut, Gaikindo makin membuka potensi untuk merevisi target penjualan roda empat tahun ini. Sebelumnya, Gaikindo memang meragukan penjualan mobil baru pada tahun ini mampu mencapai 1,1 juta unit sesuai proyeksi pada awal tahun.

"Memang daya beli masyarakat turun sekali, penjualan sangat lambat. Kayaknya proyeksi penjualan harus direvisi," ujar Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto.

Namun, sejauh ini Gaikindo belum merevisi target tersebut dengan alasan menunggu rangkaian Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) selesai. Tahun ini GIIAS diselenggarakan di empat kota besar. Yakni, Tangerang pada 18 - 28 Juli, Surabaya (28 Agustus- 1 September), Bandung 25-29 September, dan terakhir di Semarang (23-27 Oktober).

Chief Operating Officer (COO) PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Fransiscus Soerjopranoto sempat mengonfirmasi bahwa secara matematis penjualan mobil pada 2024 sulit mencapai target.

"Secara matematis, pasar mobil Indonesia sulit menembus angka 900 ribu. Kenapa? Jika tahun lalu pasar mobil 900 ribuan dan semester pertama tahun ini pasar turun 15 persen, maka pasar mobil di tahun ini pasti di bawah 900 ribu," ujar Frans.

Untuk mengatasi penurunan pasar dan meningkatkan penjualan di sisa tahun ini, Hyundai Motors Indonesia merancang sejumlah strategi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang terus berkembang dan memberikan pilihan yang lebih bervariasi.

"Kami akan memperkenalkan beberapa produk terbaru, termasuk model SUV," tambah Frans.

PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) ikut menanggapi penurunan penjualan industri otomotif tahun ini. Pihaknya berharap pemerintahan baru dapat segera memulihkan daya beli masyarakat.

"Jadi, ke depan ya memang prioritasnya kalau dari kami dunia usaha bagaimana pemerintahan baru ini cepat mengembalikan daya beli," ujar Wakil Presiden Direktur PT TMMIN Bob Azam.

Bob menilai, penurunan daya beli yang sedang terjadi saat ini merupakan isu yang harus segera ditangani pemerintah. Terutama untuk mendorong pertumbuhan pasar dalam negeri. (agf/fal/thi/dek)

  • Bagikan