Kondisi Ekonomi AS Warnai Pergerakan Kripto

  • Bagikan
PUGUH SUJIATMIKO/JAWA POS POLA HISTORIS: Pemantauan harga Bitcoin di web trading beberapa waktu lalu. Selain rilis data ekonomi, pemilihan presiden Amerika Serikat dapat menjadi alasan optimisme bullish investor

JAKARTA,TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Serangkaian data penting dalam perekonomian Amerika Serikat (AS) yang keluar pertengahan Oktober diproyeksikan akan mewarnai pergerakan pasar kripto. Para analis, pedagang, dan investor menyoroti perkembangan kesehatan ekonomi AS.

Analis Keuangan James M. Gatheca membeberkan, pada Kamis (17/10) waktu setempat, laporan klaim pengangguran di Negeri Paman Sam akan dirilis. Hal tersebut dinilai akan memberikan gambaran penting tentang kondisi pasar tenaga kerja AS.

"Tingkat pengangguran akan menunjukkan lanskap ekonomi yang kompleks. Federal Reserve akan memonitor data itu dengan cermat, dan pengambilan keputusan mengenai suku bunga akan sangat penting," ujarnya.

Fokus lain adalah laporan penjualan ritel bulanan AS. "Pasar saat ini memperkirakan penjualan ritel September akan menurun dari tahun ke tahun menjadi 1,8 persen dari sebelumnya 2,1 persen. Namun, ketahanan konsumen yang kuat kemungkinan akan mendukung kenaikan bulanan sebesar 0,3 persen yang sebelumnya 0,1 persen," tambahnya.

Menurut James, prospek ekonomi secara umum positif. Hal itu ditandai dengan penjualan ritel yang kuat, klaim pengangguran yang lebih rendah, produksi industri yang kuat, dan pendapatan perusahaan yang sehat. Sehingga, investor mempertimbangkan mata uang kripto untuk diversifikasi manajemen risiko.

Berdasar data Coinmarketcap kemarin (15/10) pukul 06.20 WIB, kapitalisasi pasar kripto global melejit 5,43 persen menjadi USD 2,31 triliun dalam 24 jam. Aset dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin, melonjak 5,63 persen dalam 24 jam terakhir. Hal serupa juga terjadi pada Ethereum (ETH) yang terbang hingga 7 persen. Sedangkan Binance (BNB) terkerek 3,35 persen dalam 24 jam.

Dikutip dari Coindesk, Bitcoin (BTC) melonjak seiring dengan kenaikan indeks S&P 500 yang mencapai rekor tertinggi baru. Beberapa trader berpendapat bahwa pola harga historis menjelang pemilihan presiden AS sebelumnya dapat menjadi alasan bagi optimisme bullish menjelang pemilu pada November mendatang.

"Jika melihat kembali ke 2016, BTC diperdagangkan dalam rentang yang sangat sempit selama lebih dari 3 bulan. Hanya tiga minggu sebelum Hari Pemilu AS, BTC mulai reli dan menggandakan harganya pada minggu pertama Januari," tulis QCP Capital. (agf/dio/thi/dek)

  • Bagikan