20 November Jembatan Liliba II Tuntas

  • Bagikan
YOPPY LATI/FOR TIMEX POSE BERSAMA. Kepala BPJN NTT, Agustinus Junianto (tengah) didampingi para kasatker, PPK dan kepala seksi usai coffee morning bersama jurnalis di aula Flobamorata, kantor BPJN NTT, Desa Tanah Merah Kabupaten Kupang, Jumat (18/10).

Progres Fisik Jembatan Kembar Liliba 90 Persen

2025 Bangun Jembatan Oesapa

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Sebulan lagi, kemacetan di jembatan Liliba sudah bisa terurai karena pengerjaan duplikasi jembatan Liliba segera rampung. Saat ini, progres penyelesaian fisik telah mencapai 90 persen.

“Progres pengerjaan duplikat jembatan Liliba II sudah mencapai 90 persen. Artinya, saat ini hanya tinggal 10 persen yang tersisa seperti pengecoran jembatan, pengerjaan ruas jalannya, pembersihan lokasi dan beberapa pekerjaan kecil-kecil,” kata Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) NTT, Agustinus Junianto dalam acara coffee morning bersama awak media di aula Flobamorata, kantor BPJN NTT, Desa Tanah Merah, Kabupaten Kupang, Jumat (18/10) pagi.

Saat memberikan keterangan, Junianto didampingi sejumlah pejabat terkait kantor BPJN NTT, seperti kepala satuan kerja (kasatker), pejabat pembuat komitmen (PPK) dan kepala seksi (kasi).

Putra Sikka ini menjelaskan, pemanfaatan duplikat jembatan Liliba II telah dinantikan oleh warga Kota Kupang dan sekitarnya karena sudah setahun dikerjakan. Melalui kerja keras dari pelaksana proyek dengan didukung penuh BPJN NTT, pekerjaan jembatan yang menelan anggaran sekitar Rp 72 miliar lebih itu hampir selesai dikerjakan.

“Kita rencanakan pekerjaan duplikat jembatan kembar Liliba II ini akan selesai pada 20 November 2024 mendatang dan jika Tuhan berkenan dan tidak ada kendala berarti, maka pada 3 Desember 2024, bertepatan dengan Hari Bhakti PU, jembatan Liliba II sudah bisa digunakan oleh warga Kota Kupang,” jelas Junianto.

Sedangkan untuk progres keuangan, demikian Junianto, hingga saat ini telah mencapai 75 persen atau progres fisik lebih besar dari progres keuangan.

“Pasti teman-teman bertanya, kenapa progres fisik besar tapi progres keuangannya kecil. Itu terjadi karena masih dalam pengurusan administrasi di kantor keuangan,” jelasnya.

Untuk diketahui, pembangunan duplikat jembatan Liliba II telah dimulai sejak September 2023 lalu dengan menelan anggaran senilai Rp 72.413.655.000. Waktu pengerjaan selama 360 hari kalender hingga September 2024 lalu. Namun karena ada penambahan anggaran sekitar Rp 6 miliar, kemudian dilakukan addendum hingga 20 November 2024 mendatang. Proyek ini dikerjakan PT Dewanto Cipta Pratama.

Tahun 2025 Kerja Jembatan Oesapa

Pada bagian lainnya, Kepala BPJN NTT Agustinus Junianto menambahkan, dengan selesainya pembangunan duplikat jembatan Liliba II akhir tahun ini, pihaknya juga telah mengusulkan pembangunan jembatan Oesapa yang terletak di KM 7.300, Kelurahan Oesapa. Jembatan tersebut merupakan tipe lama yang sudah tidak dipakai lagi dalam dunia konstruksi jembatan di Indonesia.

Berkat usulan dan perjuangan BPJN NTT di Kementerian PUPR, akhirnya usulan untuk mengerjakan jembatan Oesapa telah direstui dan rencananya akan mulai dibangun tahun 2025 nanti.

“Untuk jembatan Oesapa, kita sudah usulkan dan telah disetujui untuk dibangun tahun 2025 mendatang. Ini juga kabar baik buat warga Kota Kupang dan sekitarnya,” ungkap Junianto.

Demi kelancaran pengerjaan tersebut, Junianto meminta dukungan masyarakat Kota Kupang, khususnya bagi warga yang memiliki lahan di lokasi pembangunan jembatan Oesapa.

“Kita minta dukungaan warga Kota Kupang terutama jika ada lahan yang terkena imbas dari pembangunan jembatan tersebut,” ungkapnya.

Menurut Junianto, jembatan itu akan dibangun baru dengan lebar 10 meter. Sementara itu, berdasarkan data yang dihimpun Timor Express, jembatan Oesapa dibangun tahun 1977. Jembatan yang terletak di KM 7.300 itu dilakukan pemancangan tiang oleh Gubernur KDH Dati I NTT, Brigjen El Tari pada 25 Februari 1977. Jembatan itu selesai dikerjakan dan diresmikan penggunaannya pada 17 Desember 1977 oleh Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik (PUTL), Mayjen TUK Setyo Hadi. (aln/ays/dek)

  • Bagikan